MANOKWARI, LinkPapua.com – Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, mengutuk keras aksi penyerangan di Distrik Kramomongga, Kabupaten Fakfak. Ia mendesak agar pelaku segera ditangkap.
“Saya mengutuk dengan keras perilaku secara keji seperti itu. Kami di Fakfak tidak mengenal kekerasan seperti itu. Saya tidak tahu kenapa mereka sampai emosional begitu,” ujar Waterpauw, Kamis (17/8/2023).
Dalam penyerangan yang terjadi, Selasa (15/8/2023) malam, Kepala Distrik, Darson Hegemur, mengalami luka parah akibat penganiayaan dan kemudian meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Fakfak.
“Dia (Kepala Distrik Kramomongga yang tewas dalam penyerangan) anak daerah dan anak yang potensial. Saya tidak tahu apa alasannya, tapi saat ini dalam penyelidikan dan saya harap segera ditemukan pelakunya,” ungkap Waterpauw.
Situasi di Distrik Kramomongga, kata dia, saat ini sudah terkendali. Namun, dampak kejadian itu membuat beberapa warga dan guru yang bertugas di sana merasa tidak aman dan memilih untuk meninggalkan lokasi.
Waterpauw bersama Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, dan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema, akan bertolak ke Fakfak, Jumat (18/8/2023).
“Saya dengan Kapolda dan Pangdam rencana pagi (Jumat) menggunakan pesawat khusus kita berangkat ke Fakfak untuk mengikuti pemakaman dan sekaligus datang ke tempat kejadian,” katanya.
Waterpauw juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam membantu pihak keamanan dalam mengungkap fakta-fakta terkait penyerangan ini.
“Saya sering melalui (berada di Distrik Kramomongga). Menurut saya selama ini aman-aman saja dan damai-damai saja. Saya tidak tahu apa latar belakang sehingga kita perlu ungkap apa yang terjadi,” ungkapnya.
Dengan kunjungan Kapolda Papua Barat dan Pangdam XVIII/Kasuari diharapkan akan membantu mengungkap kebenaran di balik penyerangan ini. Waterpauw berharap agar keadilan dapat segera ditegakkan. (LP9/Red)