FAKFAK, LinkPapua.com – Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, bersama Wakapolda Papua Barat, Brigien Pol. Petrus Patrige Rudolf Renwarin, berpatroli di sepanjang jalan lokasi insiden penyerangan di Distrik Kramomongga, Kabupaten Fakfak, Sabtu (19/8/2023) malam.
Di lokasi, rumah warga terlihat gelap dan sepi aktivitas. Hanya ada aparat TNI-Polri berjaga-jaga dengan senjata lengkap di beberapa tempat.
“Saya pikir keadaan seperti ini pasti semua orang bersabar menunggu, ya, tapi sebagai pemimpin dan aparatur negara kita harus bertanggung jawab untuk kontrol. Jadi, saya berharap satu-dua hari ke depan sudah aman dan kondusif,” ujar Waterpauw.
Wakapolda Papua Barat, Brigjen Pol. Petrus Patrige Rudolf Renwarin, mengungkapkan meskipun sejumlah warga mengungsi, situasi di wilayah tersebut relatif aman.
“Setelah dilakukan rapat koordinasi yang dipimpin Bapak Gubernur, kita coba melihat situasi di areal kampung-kampung di sebelah Kampung Kramomongga. Menurut informasi masih ada masyarakat yang belum kembali ke kampung, kampung masih kosong,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan terdapat ketakutan masyarakat untuk berpindah dari satu kampung ke kampung lainnya. Meskipun begitu, ia menyatakan situasi di kampung-kampung di atas Kramomongga terlihat lebih kondusif.
“Tadi sudah ditinjau Bapak Gubernur dan kami sendiri. Sudah ada satu peleton dari TNI dan satu peleton dari Brimob dan juga di-back up satu regu dari Polres Fakfak. Mereka sudah melaksanakan kegiatan di seluruh Kramomongga. Ini tentunya hal yang baik. Di dalam kota, Kapolres (Fakfak) dan Dandim (1803/Fakfak) juga lakukan patroli skala kecil,” bebernya.
Penyerangan di Distrik Kramomongga terjadi Selasa (15/8/2023) malam lalu. Sejumlah fasilitas, termasuk Gedung SMP Negeri 4 Kokas dan beberapa kendaraan, menjadi sasaran pembakaran.
Dalam peristiwa tersebut, Kepala Distrik Kramomongga, Darson Hegemur, mengalami luka serius akibat penganiayaan dan akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit. (LP9/Red)