MANOKWARI, linkpapua.com- Kepala Suku Besar Arfak turunan Barens Mandacan, Nataniel D Mandacan menghadiri perayaan HUT ke-11 Perkumpulan Perempuan Arfak (PPA) Papua Barat ke-11 tahun di lapangan kampus STT Eriksson Tritt, Minggu (12/11). Nataniel menilai, usia PPA masih belia, tetapi organisasi ini punya harapan untuk berkembang.
“Usia 11 tahun itu masih remaja. Namun Injil telah berbuah khusus bagi orang Arfak, khususnya perempuan sebagai penentu masa depan generasi yang akan datang. Karena itu saya mengajak perempuan Arfak untuk maju. Jangan mau tertinggal,” harap Nataniel.
Menurut Nataniel, Perempuan Arfak harus ambil bagian sebagai pelaku pembangunan. Jangan lagi sekadar jadi penonton.
“Sebagai orang tua, saya imbau semua Perempuan Arfak menjaga anak-anak dengan baik. Didik dan ikutkan ke jenjang pendidikan setinggi-setingginya sejajar dengan suku-suku lain. Anak-anak kita tergantung mamanya. Tolong diperhatikan. Tanpa Pendidikan kita bukan apa-apa. Harus tahu baca dan punya kemampuan untuk membangun. Dan ini dimulai dari keluarga,” imbau Nataniel.
Kepada pengurus PPA, Nataniel berpesan agar memperhatikan nilai-nilai dalam sebuah organisasi. Sebab hanya dengan menjaga nilai, organisasi ini bisa tetap eksis.
Nataniel menjelaskan, ada tiga indikator suksesnya sebuah organisasi. Yakni kejujuran, saling percaya tidak berprasangka buruk, dan tanggung jawab.
“Tanpa tiga hal ini sebuah organisasi tidak akan maju. Sebaliknya akan terseok seok sampai bubar dengan sendirinya,” paparnya.
Ia melihat, PPA terus menunjukkan kemajuan. Dalam setahun ada kemajuan yang dicapai lewat kepengurusan. Dan ia berharap, PPA terus bergerak naik. Tidak berjalan di tempat.
Terakhir Nataniel memotivasi semua Perempuan memiliki inovasi yang tinggi agar juga bisa ambil bagian dalam kancah politik.
“Perempuan Arfak bangun dan berdiri supaya seiring waktu kalian bisa bicara soal masa depan dan persiapkan jalan termasuk dalam politik. Namun harus lewat organisasi jangan tiba-tiba muncul saja sebagai calon. Tapi harus direkomendasikan dari organisasi agar peluangnya kuat,” terang Nataniel.
Nataniel berharap dalam 5 atau 6 tahun ke depan harus ada perubahan. Perkumpulan Perempuan Arfak juga harus berani bermimpi.
“Sebab cita cita dimulai dari mimpi. Dengan kerja kerja kita bisa mewujudkan mimpi. Kalau tahun ini belum bisa ikut persiapkan Pilkada dan pemilihan legislatif berikutnya ada perwakilan dari PPA juga. Jangan jadi penonton untuk memperjuangkan aspirasi Perempuan Arfak,” imbuhnya. (LP1/red)