BINTUNI, linkpapua.com – Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw membuka kegiatan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-IX di Distrik Kaitaro, Kampung Sarah, Sabtu (26/3/2022) malam. Bupati menyampaikan sederet pesan keberagaman.
“Saya percaya ajang MTQ ini akan menjadi wadah melahirkan pemuda berkarakter. Dan sifat yang dimiliki pemuda menjadi bekal penting untuk melaksanakan peran dan fungsi sebagai pengemban misi pembangunan dan pembaharuan,” ucap Kasihiw.
Menurut dia, dalam sejarah perjuangan bangsa, pemuda berperan aktif sebagai ujung tombak. Pemudalah yang mengantarkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat.
Pemuda juga kata Kasihiw, berperan strategis dalam mengawal dan keberagaman Indonesia. Di Teluk Bintuni, pemuda telah menunjukkan mereka bisa hidup harmonis dalam keberagaman.
“Keberagaman di Bintuni terbukti terjaga dalam harmoni. Kami bisa merawat keberagaman dan perbedaan. Karena pemuda berperan dalam pembangunan,” ucapnya.
Kasihiw juga berbicara soal kesiapan Bintuni menghadapi era revolusi industri 4.0 (four point O). Menurutnya, pembangunan bangsa sangat ditentukan oleh peran pemuda dalam menyongsong modernisasi multisektor.
“Oleh sebab itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada LPTQ Teluk Bintuni yang bekerja sama dengan panitia dalam menyelenggarakan MTQ ke-IX Tingkat Kabupaten Teluk Bintuni. Saya percaya ini menjadi wadah pengembangan kualitas spiritual, intelektual, moral dan ideologi pemuda pemudi Muslim di Tanah Sisar Matiti” tuturnya.
Kasihiw juga berharap melalui Musabagah Tilawatil Quran ke-IX Teluk Bintuni, yang akan dilaksanakan sepanjang 3 hari ke depan, umat Islam khususnya generasi muda dapat memahami dan memaknai kekayaan hasanah yang terkandung dalam kitab suci Alquran. Sehingga dapat meneladani perilaku yang diperintahkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yaitu amar ma’ruf nahi mungkar.
“Mampu merawat toleransi dan moderasi kehidupan beragama. Sejalan dengan itu, terkait dengan karakter pemuda saya berharap kegiatan ini dapat membentuk karakter yang tinggi iman, juga tinggi pengabdian kepada bangsa dan negara. Karena iman dan pengabdian merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Dari kehidupan umat beragama sekaligus warga negara yang baik,” imbuhnya. (LP2/red)