Manokwari,Linkpapuabarat.com-Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengatakan pembangunan pelabuhan di Masni, Manokwari dilakukan agar kawasan ekonomi baru tumbuh di kawasan transmigrasi.
Ditemui di Manokwari, Jumat (30/10) Dominggus berharap masyarakat mendukung pembangunan tersebut. Iklim investasi harus dijaga agar sektor usaha bangkit.
Dia mengutarakan bahwa kedepan pelabuhan itu tak hanya menjadi pintu masuk atau mobilitas penumpang. Pengangkutan barang pun bisa dilakukan sehingga membuka peluang dan pertumbuhan sektor perdagangan.
“Nanti juga akan menjadi pelabuhan peti kemas dan mendorong pembangunan dan pertumbuhan pertumbuhan ekonomi di wilayah Masni, Sidey dan Prafi,” kata Dominggus.
Kepala suku besar Arfak ini menyebutkan pada pembangunan ini Pemprov melalui Dinas Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 21 miliar. Lahan seluas 10 hektar dipersiapkan untuk membangun dan pengembangan pelabuhan tersebut.
“Tidak sekaligus, kita targetkan pembangunan Pelabuhan Masni selesai dalam waktu tiga tahun. Anggaran kita luncurkan secara bertahap dari tahun 2020, 2021 dan 2022,” ucap Gubernur lagi.
Pemerintah daerah, katanya, akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi di setiap daerah. Pembangunan infrastruktur terus dilakukan untuk meningkatkan daya ungkit perekonomian.
Pemerintah pusat pun menurutnya tidak menutup mata terkait kebutuhan infrastruktur di provinsi ini. Jalan, jembatan, pelabuhan, bandar udara terus dibangun untuk mendukung koneksitas antar daerah.
“Bertahap semua akan dibangun. Pembangunan pelabuhan di Masni diharapkan bisa meningkatkan arus transportasi laut baik orang maupun barang,” katanya.
“Pelabuhan ini ada untuk masyarakat. Kalau pelabuhan sudah jadi dan beroperasi peluang usaha akan terbuka,” katanya lagi
Ia pun berharap, sektor pertanian dan perkebunan di kawasan transmigrasi Manokwari itu terus digenjot. Produksi pertanian dan perkebunan di wilayah tersebut diharapkan tak hanya mencukupi kebutuhan pangan Manokwari.
“Kalau produksinya tinggi atau surplus kita bisa kirim ke daerah lain sehingga harganya stabil dan petani tidak rugi,” demikian Dominggus Mandacan.(LPB1/red)