25.8 C
Manokwari
Senin, Juni 23, 2025
25.8 C
Manokwari
More

    Pandemi, Perdagangan Perempuan Meningkat di Teluk Bintuni

    Published on

    BINTUNI, Linkpapua.com – Kasus trafficking atau tindak pidana perdagangan orang (TPPO) meningkat selama pandemi di Teluk Bintuni. Eksploitasi perempuan mendominasi kasus ini.

    “Data dari DP3AKB tiga tahun terakhir ada 8 kasus TPPO, hal ini diduga dengan adanya pandemi Covid-19 yang memperlambat perputaran ekonomi. Dampaknya perempuan mudah dieksploitasi,” terang Sekda Teluk Bintuni I Gede Putu Suratna dalam sambutannya dalam sosialisasi penanganan trafficking dan TPPO, di Gedung Woman And Child Center Sisar Matiti Kota Bintuni, Selasa (14/12/2021).

    Baca juga:  2023, Pemkab Bintuni Hentikan Rekrut Honorer

    Menurut Suratna, problem TPPO/trafficking sangat kompleks dan bersifat multidimensi. Dalam penanganannya diperlukan kerja sama konkret semua komponen.

    “Untuk menuntaskannya harus secara komprehensif. Melibatkan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, lembaga pendidikan, masyarakat maupun LSM. Ini membutuhkan kerja kolektif,” tandasnya.

    Sosialisasi penanganan trafficking melibatkan sejumlah instansi pemerintah, nonpemerintah dan organisasi kemasyarakatan dan tokoh.

    Baca juga:  Hadiri Peresmian Tongkonan IKT, Wabup Teluk Bintuni: Simbol Kerukunan Bersama

    Sementara itu, Kepala DP3AKB Teluk Bintuni Jen Fimbay mengatakan, dalam kasus trafficking dihadapi sejumlah kendala di lapangan. Terutama soal anggaran pendampingan untuk korban serta penelusuran data korban.

    “Namun sejauh ini kami masih terus berusaha untuk bekerja semaksimal mungkin bekerja sama dengan berbagai pihak. Kami memang penanganannya terdapat kendala kaitannya dengan keuangan, tapi ketika kami bisa membantu kami tetap membantu, data-data korban juga susah untuk ditelusuri namun kasus kemarin ada dari organisasi kerukunan yang sama-sama membantu,” katanya.

    Baca juga:  PWI Papua Barat Galang Donasi untuk Korban Kebakaran Kompleks Borobudur

    Sementara itu, terkait dengan goals kegiatan ini Jen berharap ada aoutput dari kemitraan ini. Setidaknya semakin banyak elemen yang terlibat dalam perlindungan perempuan dan anak.

    “Kami berharap ditindaklanjuti dengan pembentukan gugus tugas TPPO dan rencana aksinya karena selama ini di Bintuni sendiri belum ada,” imbuhnya. (LP5/Red)

    Latest articles

    Kasus Tambang Malut, GP Nuku Sebut Penangkapan 11 Warga Maba Sangaji...

    0
    MALUKU UTARA, LinkPapua.com - Sekjen Gerakan Pemuda Nuku (GP Nuku), Mochdar Soleman, menyoroti penangkapan 11 warga Maba Sangaji, Maluku Utara (Malut), yang dinilainya melanggar...

    More like this

    Kasus Tambang Malut, GP Nuku Sebut Penangkapan 11 Warga Maba Sangaji Langgar Konstitusi

    MALUKU UTARA, LinkPapua.com - Sekjen Gerakan Pemuda Nuku (GP Nuku), Mochdar Soleman, menyoroti penangkapan...

    Jelang Hari Bhayangkara Ke-79 Polda Papua Barat Laksanakan Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Manokwari

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Kepolisian Daerah Papua Barat menggelar...

    Ketua Komisi III: Polri Berhasil Aktualisasi Peran Pelayanan Masyarakat

    ­JAKARTA, Linkpapua.com- Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menilai bahwa gerakan reformasi Polri yang...