MANOKWARI, Linkpapua.com- Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Provinsi Papua Barat bertekad memasuki revolusi digital 4.0, yang belakangan ini menjadi tren global menyusul pandemi Covid-19 yang menggempur dan menggemparkan dunia, tak terkecuali Indonesia.
Ketua Panitia Musyawarah Wilayah (Muswil) KAHMI Papua Barat, Usman Puasa, S.Sos., S.Ag., di Manokwari, Jumat (13/8/2021), mengatakan KAHMI Papua Barat memasuki revolusi digital 4.0.
Ini ditandai dengan pelaksanaan Muswil III melalui aplikasi zoom meeting pada Sabtu (14/8/2021) yang akan dihadiri Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan dan Forkompinda serta sejumlah tokoh nasional seperti Ir. Akbar Tandjung, Achmad Dolly Kurnia dan Presidium KAHMI nasional, Viva Yoga Mauladi.
Sementara para peserta di Muswil daerah terdiri atas Majelis Daerah (MD) kabupaten/kota se-Provinsi Papua Barat. Pusat pengendalian zoom meeting berlangsung di Hotel Swissbell Manokwari, yang juga dihadiri oleh Presidium KAHMI Papua Barat dan panitia pelaksana Muswil.
“Zoom meeting menjadi pilihan untuk pelaksanaan Muswil KAHMI, selain karena alasan situasi pandemi Covid-19 yang masih mengancam keselamatan, juga karena alasan organisasi di mana kaum intelektual berhimpun harus bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman,” kata Usman Puasa.
“Saat ini revoluasi digital 4.0 di mana orang boleh melakukan kontak tanpa harus melalui tatap muka sedang menjadi tren dan KAHMI tidak boleh ketinggalan soal penggunaan instrumen teknologi sesuai tuntutan zaman.”
Memang, kata dia, ada situasi tertentu di mana pertemuan tatap muka menjadi pilihan terbaik untuk menghelat berbagai bentuk silaturahmi KAHMI.
Karena itu, bilamana penanganan Covid-19 tidak lagi pada fase darurat, KAHMI akan melakukan kegiatan dengan menggelar seminar dan rapat kerja wilayah (Rakerwil) dengan pola tatap muka yang dihadiri semua majelis daerah (MD) se-Papua Barat.
Menurutnya, dalam Rakerwil akan ada materi tentang perkembangan teknologi informasi termasuk revolusi digital 4.0, agar setiap insan KAHMI tidak melek teknologi.
Penguasaan teknologi informasi saat ini, lanjut dia, telah menjadi keharusan zaman dan dengan demikian inzan-insan KAHMI bisa merawat eksistensi dan peran secara lebih adaptif.
Dia mengatakan, penerapan teknologi digital seperti zoom meeting memang seringkali membuat tidak nyaman orang-orang yang selama ini merasa nyaman dengan silaturahmi tatap muka.
Akan tetapi, dia meminta kepada insan-insan KAHMI untuk memahami bahwa penggunaan teknologi informasi telah menjadi variabel penting berpengaruh pada era new normal atau kebiasaan baru. (LP2/red)





