MANOKWARI, Linkpapua.com- Bupati Manokwari, Hermus Indou, turut mengucapkan belasungkawa atas gugurnya empat prajurit TNI dalam penyerangan di Pos Koramil Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pada Kamis dini hari (2/9/2021).
Hari ini, Jumat (3/9/2021), keempat jenazah personel TNI itu diterbangkan dari Sorong ke kampung halaman masing-masing untuk dimakamkan. Hadir dalam upacara pelepasan jenazah Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan.
Deretan pejabat pemerintah daerah juga hadir, yakni Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen I Nyoman Cantiasa, dan sejumlah perwira di jajaran Kodam XVIII Kasuari, Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Tornagogo Sihombing, dan sejumlah perwira Polri lainnya.
Dalam pernyataannya Hermus Indou mengutuk dan mengecam tindakan brutal serta biadab kelompok separatis dan teroris (KST) tersebut, yang dinilainya telah merusak dan mengancam tatanan serta stabilitas keamanan, khususnya di wilayah Maybrat.
“Sebagai warga Papua, sekaligus mewakili pemerintah daerah, kami turut berduka sekaligus mengecam keras tindakan terorisme oleh kelompok separatis yang mengakibatkan gugurnya empat personel prajurit TNI Angkatan Darat,” Hermus Indou.
Dirinya juga meminta aparat keamanan, baik TNI maupun Polri untuk segera menuntaskan insiden ini agar eskalasi konflik tidak meluas dan memengaruhi stabilitas keamanan di wilayah Papua Barat.
“Kami tegas, mendukung langkah-langkah terukur TNI guna menuntaskan dan membasmi kelompok teroris ini. Jangan sampai kejadian tersebut, merusak semua yang sudah kita bangun bersama-sama untuk menjaga stabilitas dan kesejahteraan masyarakat Papua,” terangnya.
Menurut Hermus Indou, sejauh ini sebenarnya hubungan dan komunikasi telah terjalin sangat baik antara TNI/Polri dan masyarakat. Apalagi di tengah masa pandemi Covid-19 ini, peran dan program-program TNI justru terlihat kental dalam upaya melindungi keselamatan masyarakat.
Dirinya berharap ini menjadi catatan penting bagi para pemangku jabatan. Menurutnya, kewaspadaan terhadap ancaman separatisme dan pembinaan wilayah teritorial kepada masyarakat harus terus menjadi program penting dari tiap isu penanganan masalah keamanan di Papua Barat.
Dirinya juga berjanji bahwa pemerintah daerah akan terus melakukan sinergi dengan TNI/Polri dan pihak-pihak terkait lainnya. Hal tersebut dilakukan dengan meningkatkan komunikasi yang efektif dan konstruktif guna menyadarkan masyarakat tentang pentingnya persatuan, kedamaian dan kesejahteraan di Papua.
Karena menurutnya benteng untuk melawan separatisme sejatinya adalah kesadaran dan pemahaman masyarakat Papua sendiri tentang rasa aman dan nyaman dalam kehidupannya di tengah masyarakat. TNI/Polri adalah alat negara yang digunakan untuk menjaga keamanan wilayah itu.
Diberitakan sebelumnya, empat anggota TNI AD yang ditemukan meninggal dunia dalam kasus penyerangan di Posramil Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, masing-masing Serda Amrosius, Praka Dirham, Pratu Zul Ansari, dan Lettu Chb Dirman.
Keempat prajurit TNI AD tersebut diserang saat sedang tidur di Posramil Kisor. Ketiga anggota TNI AD itu, yakni Serda Amrosius, Praka Dirham, dan Pratu Zul Ansari, ditemukan dalam keadaan tewas di dalam Posramil. Sedangkan Lettu Chb Dirman Komandan Posramil Kisor ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam semak-semak belukar tak jauh dari pos. (LP2/red)