MANOKWARI, Linkpapua.com – Rekor Universitas Papua, Dr Meky Sagrim mengatakan, kemitraan yang terbangun antara Unipa dengan SKK Migas harus bisa menghasilkan program berkelanjutan. Rektor ingin program itu melahirkan softskill di dalam kampus.
“Nota kesepahaman antara SKK Migas dan UNIPA terus bergulir hingga menimbulkan keselarasan dalam mendukung peningkatan kapasitas pendidikan. Kita semua mengharapkan kegiatan-kegiatan program.menghasilkan mahasiswa yang punya kemampuan di bidang migas,” ujar Rektor saat Kepala Perwakilan SKK Migas Pamalu, Subagyo menyerahkan secara simbolis dukungan penguatan kapasitas laboratorium komputer kepada Unipa, Selasa (7/12/2021).
Penyerahan dukungan disaksikan langsung oleh Tenaga Ahli Komisi Pengawas SKK Migas bidang Hukum, Irjen Pol Drs, Tatang, dan Anggota Komite Investasi – Kementerian Investasi/BKPM RI Anggawira. Hadir pula para pejabat Rektorat UNIPA.
Rektor menjelaskan bahwa UNIPA memiliki 52 program studi. Hanya ada 2 program studi yang langsung berkaitan dengan kegiatan hulu migas.
Akan tetapi ia berharap kerja sama dengan SKK Migas memberi kontribusi dalam mencetak tenaga ahli.
“Bahwa nantinya setelah adanya penandatanganan adendum nota kesepemahaman, sangat diharapkan bantuan dukungan yang telah diberikan ini dapat mendukung peningkatan kompetensi para mahasiswa UNIPA,” katanya.
Ia mengungkapkan, dunia kampus dan industri harus saling berdekatan, dengan kebijakan mereka belajar dalam kampus merdeka. Oleh karena itu para mahasiswa dari 2 program studi yang bisa mendukung kegiatan migas perlu dibangun kolaborasinya secara terus menerus.
“Agar tingkat akademik dapat naik bersama sama. Dengan cara para praktisi migas bisa masuk ke kampus untuk memberikan kuliah,” jelas Meky Sagrim menyampaikan harapannya.
Dukungan SKK Migas kepada Unipa cukup intens. Penguatan kapasitas laboratorium komputer dari PPM SKK Migas – KKKS Pamalu kali ini bernilai Rp600 juta. Bantuan diberikan dalam bentuk perangkat keras komputer berteknologi terbaru dan kelengkapan monitor, UPS+Stabilizer sebagai perangkat penahan gangguan daya listrik.
Juga dilengkapi meja dan kursi hidrolik masing-masing sebanyak 8 unit. Termasuk dukungan 2 alat pendingin ruangan, 9 CCTV, 1 Genset 16.000 SGS dan keseluruhan instalasi internet serta kebutuhan trails jendela.
Dalam penjelasan terpisah selepas acara, Kepala Departemen Humas Perwakilan SKK Migas Pamalu, Galih Agusetiawan menyampaikan bahwa dukungan PPM pendidikan yang diberikan kepada UNIPA merupakan kelanjutan dukungan yang telah diberikan sebelumnya. Sebelumnya telah disalurkan berupa 20 educational licenses – perangkat lunak berteknologi tinggi.
SKK Migas juga memberi pelatihan serta pendampingan menggunakan data educational license kepada UNIPA, senilai $2 Juta US Dollar. Program ini adalah hasil kolaborasi SKK Migas – IHS Markit PetroPro, sejak tanggal 25 Juni 2021.”
“Jadi karena telah diberikan dukungan pelatihan dan perangkat lunak untuk keperluan evaluasi bawah permukaan, yaitu 10 Perangkat Lunak “Kingdom” untuk keperluan evaluasi Seismik dan Intepretasi Geologi dan 10 Perangkat Lunak “Harmony” untuk keperluan evaluasi Performa Kehandalan Sumur Sumur Produksi, sudah sewajarnya SKK Migas bersama para operator wilayah kerja yang berada di Papua Barat, melanjutkan dukungan pemberian perangkat kerasnya,” tambah Galih.
Kata dia, bentuk kolaborasi antara SKK Migas – IHS Markit PetroPro – UNIPA, merupakan wujud dari dorongan terjadinya kolaborasi sesuai Renstra SKK Migas IOG 4.0 utamanya Chapter 8A,
“Cross Industry Research Knowledge & Research Collaboration (Pemaduan Pengetahuan Riset Lintas Industri & Kolaborasi Penelitian)”, untuk mencapai 3 target Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0”. ungkap Galih.
Sebagaimana diketahui, SKK Migas IOG 4.0 memiliki 3 target utama. Yaitu mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 juta standard kaki kubik gas per hari. Kedua, meningkatkan multiplayer effects dari kegiatan hulu migas dan memastikan keberlanjutan lingkungan tetap terjaga.
Dari 3 target IOG 4.0 tersebut, Kepala SKK Migas telah menetapkan adanya 10 pilar penyangga dan pengaktif agar pencapaian target tetap terjaga. Ini didukung oleh 22 program program kunci yang di dalamnya memiliki lebih dari 80 target pencapaian dan 200 rencana aksi hingga tahun 2030. (LP2/Red)