Pegaf–Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kabupaten Pegunungan Arfak, Yosep Muid atas nama semua guru honorer maupun kontrak yang ada di daerah ini meminta pemerintah Kabupaten Pegaf membuka kuota khusus tenaga guru pada formasi CPNS berikutnya.
“Atas nama guru honorer di 10 distrik yang ada di kabupaten Pegaf, kami minta ada kuota khusus bagi penerimaan guru. Kalau kami berpatokan pada kuota yang diberikan pusat, kapan guru honorer ini bisa terangkat semua,” terang Yosep Muid, Rabu (5/8/20).
Menurut Yosep, saat ini jumlah tenaga guru honorer yang tersebar di 10 distrik banyak yang tidak lulus seleksi CPNS tahun 2018 kemarin. Sementara, sebagian besar dari mereka ada yang tercacat telah mengabdi di pedalaman selama 5 sampai 10 tahun. Parahnya lagi, sebagian dari mereka bahkan telah berumur 35 tahun ke atas. Dimana sesuai aturan tidak lagi bisa diikutkan pada penerimaan CPNS berikutnya.
“Jadi kami minta bupati, wakil bupati, Sekda dan Kepala BKD Pegaf bekerja sama berusaha ke pusat sana, minta ada kuota khusus bagi semua guru honorer yang telah mengabdi bertahun-tahun tanpa pamrih di pedalaman. Mereka betah di pedalaman, di saat sebagian besar orang ingin bekerja di kota, jadi tolong ini diperhatikan,” kata Yosep Muid.
Dirinya juga mengimbau semua guru honorer yang tidak lulus seleksi CPNS 2018 tetap tenang, jangan terprovokasi melakukan aksi-aksi yang bertentangan dengan hukum.
“Kepada semua guru honorer tetap tenang, bersabar, saya akan berusaha semaksimal mungkin memperjuangkan apa yang harusnya menjadi hak kalian. Kalau kita telah bekerja keras dan bersabar, Tuhan pasti buka jalan,” pungkas Muid. (LPB2/Red)