MANOKWARI, Linkpapua.com– Kepala Suku Besar Arfak, Dominggus Mandacan meminta semua pihak tunduk pada mekanisme dijalankan oleh Panitia Seleksi Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua di Papua Barat. Dominggus menyebut, keputusan Pansel adalah keputusan konstitusional yang harus ditaati bersama.
“Saya imbau ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Terutama mereka-mereka yang ikut seleksi dalam DPRP Papua Barat. Ada mekanisme yang dilakukan terutama melalui seleksi administrasi, kompetensi dan kesehatan,” kata Dominggus, Minggu (2/2/2025) di Manokwari.
Dominggus mengemukakan, tahapan seleksi dilakukan dengan objektif. Hasil yang akan diumumkam pansel nantinya harus diterima semua pihak.
“Yang memiliki nilai terbaik semua pihak harus mendukung,” ucap Mandacan.
Dia menyebut bahwa melalui Panitia Seleksi DPRP Papua Barat, apapun yang mereka putuskan pada hasil seleksi administrasi, kesehatan dan kompetensi, sudah melalui mekanisme.
“Tentu kan hasilnya melalui perangkingan siapa yang nomor satu, dua, tiga dan seterusnya,” tuturnya.
Mandacan menyarankan jika sudah ada keputusan Pansel namun ada pihak-pihak yang keberatan, maka harus menempuh jalur yang ditetapkan berdasarkan aturan.
“Kalau ada pihak-pihak yang merasa keberatan dalam seleksi DPRP ini silakan menempuh jalur hukum sehingga tidak ada yang membuat gaduh, ribut dan sebagainya. Apalagi kita sedang ada dalam suasana HUT Pekabaran Injil yang ke 170 Tahun pada 5 Februari 2025,” katanya sembari mengajak
“Mari kita sebagai tuang rumah, nyonya rumah (dalam HUT PI) menjaga keamanan dan ketertiban Manokwari agar HUT PI berjalan dengan lancar,” tuturnya.
Dominggus juga meminta peserta seleksi untuk tidak memancing kegaduhan jika tidak terpilih.
“Sekali lagi jika ada yang tidak puas tempuh jalur hukum. Kalau sudah tempuh jalur hukum dan menang ya pasti dilantik juga,” tuturnya. (Rls/Red)