26.5 C
Manokwari
Minggu, April 20, 2025
26.5 C
Manokwari
More

    Kemenkes Ingin Ada RS Khusus Jantung-Stroke di Manokwari

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.Com- Kementerian Kesehatan RI meminta Pemerintah Kabupaten Manokwari dan Papua Barat meningkatkan tipe rumah sakit di wilayahnya. Kemenkes berharap, RS tak hanya siap secara infrastruktur tapi juga SDM.

    Asisten II Pemprov Papua Barat Melkias Werinussa mengatakan, dalam audiens dengan Kemenkes, terdapat beberapa penekanan yang disampaikan. Di antaranya, untuk membangun rumah sakit baru, pemkab dan pemprov harus mengutamakan peningkatan kapasitas.

    “Karena gubernur ada kegiatan lain sehingga kami diminta untuk mendampingi Bupati Manokwari audiens bersama Menteri Kesehatan. Pertemuan tersebut bupati minta untuk membuat rumah sakit baru karena yang saat ini lokasinya terlalu sempit sehingga kurang bisa berkembang,” ungkap Melkias kepada wartawan.

    Baca juga:  Siapkan Ambulance dan Speedboat, Ketum PMTI Perintahkan Pengurus Tanggap Bencana

    Menurutnya, dalam rencana pembangunan rumah sakit ini Pemkab Manokwari telah menyiapkan bahan. Namun karena adanya beberapa pertimbangan, sehingga menteri menginginkan adanya peningkatan tipe rumah sakit yang ada.

    “Ada beberapa pertimbangan yang beliau sampaikan kepada kami. Pertama bahwa Bapak Menteri Kesehatan itu menginginkan bahwa ada peningkatan kapasitas rumah sakit yang ada. Sehingga mungkin yang perlu kita dorong sekarang adalah peningkatan peralatannya khususnya untuk jantung dengan stroke,” paparnya.

    Baca juga:  Resmikan 6 Gedung, Hermus: RSUD Harus Jadi Pilihan Utama Warga Manokwari

    Dari hasil pemaparan kementerian, kapasitas rumah sakit yang ada sebenarnya sudah sangat memenuhi. Sehingga kemudian kalau peralatannya itu didorong datang ke rumah sakit, baik nanti di rumah sakit kabupaten ataupun provinsi itu harus ada tenaganya.

    “Tenaganya itu mereka harus sekolah untuk mengoperasikan selama 4 tahun. tapi ada jalan pintas yang bisa dilakukan teman-teman dokter umum yang ingin masuk ke sana dia belajar selama 6 bulan sudah bisa mengoperasikan alat itu,” jelas Melkias.

    Hal ini dinilai penting karena angka kematian terhadap penyakit jantung dengan stroke ini tinggi. Sehingga masyarakat dengan penyakit tersebut tidak perlu lagi pergi Makassar, Manado maupun Jakarta.

    Baca juga:  Temuan Pansus Covid-19, Nakes BLUD RSU Manokwari Belum Terima Insentif 2021

    Hanya ada, Kemenkes mengkhawatirkan keberlanjutan program. Alasannya, Pemkab ingin membangun kembali rumah sakit sementara program Jokowi akan berakhir di tahun 2024. Hal ini yang dikhawatirkan tidak berkelanjutan.

    “Pertimbangannya kalau sekarang bangun itu kan program Jokowi ini selesai 2024. setiap proyek yang dilakukan pemerintah apakah kemudian bisa nyambung di 2025. kita sudah bangun setengah, terus tiba-tiba ini mandek. nah itu itu yang menjadi pertimbangan sebenarnya,” tandasnya. (LP9/Red)

    Latest articles

    HMI-KAHMI Manokwari Sepakat Bangun Sekretariat Bersama

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.com - Kader dan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manokwari, Papua Barat, sepakat membangun sekretariat bersama. Hal itu terungkap dalam momentum halalbihalal...

    More like this

    HMI-KAHMI Manokwari Sepakat Bangun Sekretariat Bersama

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Kader dan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manokwari, Papua Barat,...

    Mugiyono Hadiri Halal Bi Halal dan Lantik DKM Baitul Rahman Periode 2025-2030

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Wakil Bupati Manokwari H. Mugiyono menghadiri perayaan Halal Bi Halal di masjid...

    Hadiri Halal Bi Halal Kerukunan Fakfak, Mugiyono: Harus semakin Solid

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Wakil Bupati Manokwari Mugiyono menghadiri Halal Bi Halal yang digelar oleh Keluarga...