BALI, linkpapua.com– Presiden Joko Widodo digadang sebagai calon kuat Ketua Umum Partai Golkar. Namun di internal partai beringin rindang, nama Airlangga Hartarto masih diusung para ketua DPD Golkar se-Indonesia.
“Suara suara dari daerah seperti itu. Mereka ketua-ketua DPD menginginkan Airlangga tetap jadi ketum. Mereka ingin Airlangga aklamasi,” terang Sekjen DPP Golkar Lodewijk Freidrich Paulus di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (15/2/2024).
Paulus mengatakan tekad bulat para Ketua DPD Golkar memilih Airlangga kembali memimpin karena faktor prestasi. Prestasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu sudah diakui.
“Mereka semuanya apresiasi mereka mengakui leadership Pak Airlangga,” kata Paulus.
Sementara, Ketua DPD Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry mengatakan petinggi Golkar tingkat DPD se-Indonesia termasuk Bali sudah menyampaikan komitmen Airlangga kembali menjadi ketum melalui surat pernyataan.
Isinya, mengusulkan, mendukung, dan memilih Airlangga kembali memimpin Golkar.
“Karena memang ada kesadaran. Bukan karena apa. Keinginan atas kemandirian. Kami ini menjaga muruah kebersamaan. Bali juga sudah komit. Sudah kami serahkan (surat) pernyataan kita,” kata Sugawa Korry.
Sugawa Korry menyebut tidak mungkin para petinggi Golkar tingkat kabupaten dan kota berubah pikiran saat musyawarah nasional (munas) pada Desember 2024 mendatang. Airlangga dianggap berprestasi dalam kapasitasnya sebagai Ketum Golkar. Menurutnya, Airlangga akan jadi ketua umum untuk kali kedua jika terpilih lagi.
Ketua DPD Golkar Kalimantan Barat Maman Abdurrahman mengatakan Airlangga diusulkan untuk jadi ketua umum lagi karena sudah berprestasi sebagai pemimpin partai. Aklamasi itu sebagai apresiasi tertinggi kepada Airlangga.
“(Aklamasi) itu apresiasi setinggi-tingginya temen-temen DPD tingkat 1 kepada Pak Airlangga,” kata Maman.
Maman mengaku tidak terlalu memusingkan soal adanya calon ketua umum lain. Misalnya, Bambang Soesatyo yang kini menjabat sebagai wakil ketua umum dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Menurutnya, Golkar terbuka terhadap siapapun sepanjang kader yang bersangkutan berprestasi. Hal itu sudah menjadi dasar Golkar untuk menentukan kader siapa yang akan duduk di kursi ketua umum.
“Yang perlu dipahami bahwa ke depan basis atau pijakan landasannya adalah prestasi. Itulah kenapa teman-teman DPD tingkat 1 melihat kepemimpinan Pak Airlangga,” jelasnya.
Maman menyebut selama kepemimpinan Airlangga, Golkar mampu meraup perolehan suara sebesar 62 persen seluruh Indonesia pada Pilkada 2021. Kepemimpinan Airlangga mampu mengubah pola pikir dan sudut pandang para kader.
Prestasi berikutnya tidak ada pemberian mahar atau apapun saat mendukung pencalonan kepala daerah tertentu selama kepemimpinan Airlangga. Maman menjelaskan Golkar mendukung seorang calon kepala daerah berdasarkan kapabilitas, jam terbang, dan hasil survei.
“Siapapun dia anak terbaik bangsa yang memang memiliki survei dan kapabilitas serta jam terbang, ya kami dukung. Itu berhasil dibuktikan dan nyatanya kami menang besar,” ujarnya. (*/red)