26.3 C
Manokwari
Jumat, Mei 16, 2025
26.3 C
Manokwari
More

    Gugus Tugas PB: Sekolah Jangan Buru-Buru Terapkan KBM Tatap Muka

    Published on

    Manokwari-Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Papua Barat menyarankan sekolah tidak ter buru-buru untuk menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan metode tatap.

    “Memang berat dan serba dilematis. Sistem daring, pembelajaran untuk anak-anak tidak optimal. Dalam situasi pandemi ini kalau dipaksakan kita akan berhadapan dengan risiko kesehatan,” kata Juru Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Papua Barat, Arnoldus Tiniap , Jumat (14/8/2020)

    Ia menyebutkan, penyebaran virus Corona di Papua Barat masih cukup tinggi terutama di Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Manokwari dan Teluk Wondama. Tatap muka KBM di sekolah memiliki risiko penularan cukup tinggi.

    Baca juga:  Vaksinasi COVID-19, Satgas : Mohon Warga Tetap Laksanakan Protokol Kesehatan

    Menurutnya, pemerintah kabupaten dan kota sebaiknya bersabar terutama di daerah zona merah dan zona kuning. Di sisi lain sistem daring atau belajar dirumah dan metode yang lain agar dioptimalkan seraya menunggu perkembangan epidemi di Papua Barat.

    Arnold menekankan bahwa, kajian matang harus dilakukan sebelum menerapkan sistem tatap muka KBM, diantaranya tentang perkembangan epidemiologi.

    “Secara akumulatif kasus COVID-19 di Papua Barat sedang dalam kondisi menanjak, belum ada tanda-tanda penurunan meskipun beberapa daerah saat ini sudah kembali ke zona kuning dan hijau,” katanya lagi.

    Baca juga:  Pj Gubernur Papua Barat: 512 Honorer Siap Diangkat Jadi ASN

    Dari laporan Gugus Tugas COVID-19 di daerah, lanjut Arnold, jumlah konfirmasi positif di Papua Barat saat ini sudah mencapai 595 kasus. Jumlah kasus tertinggi terjadi di Kota Sorong disusup Kabupaten Sorong dan Manokwari.

    “Teluk Wondama pun masih terus ada tambahan. Meskipun kasus di Wondama tidak sebanyak daerah lain tapi penambahan kasus yang terjadi belakangan ini patut jadi perhatian,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa, penularan COVID-19 dikalangan siswa atau pelajar SMP ke bawah harus dicegah. Pemerintah kabupaten dan kota memiliki peran cukup besar.

    Baca juga:  Wanti-wanti Pangdam Kasuari ke Pejabat Baru: Hidup Sederhana, Jangan Pamer

    “Lebih baik kita bersabar antara dua sampai tiga bulan kedepan atau bahkan enam bulan kedepan. Tunggu sampai situasi benar-benar kondusif,” sebut Tiniap.

    Untuk daerah zona hijau, tatap muka KBM bisa diterapkan namun harus diawali dengan kajian matang, mengingat penularan antar daerah sangat mungkin terjadi.

    “Transportasi antar daerah di Papua Barat sangat terbuka, bukan tidak mungkin daerah yang sebetulnya sudah hijau akan berubah secara tiba-tiba jadi merah,” pungkasnya.(LPB1/Red)

    Latest articles

    Pemprov Papua Barat Siapkan Lahan untuk Gedung Baru DPR dan MRPB

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat mulai mempersiapkan lahan untuk pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua Barat dan Majelis Rakyat...

    More like this

    Pemprov Papua Barat Siapkan Lahan untuk Gedung Baru DPR dan MRPB

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat mulai mempersiapkan lahan untuk pembangunan gedung...

    Pemprov Papua Barat Ajukan Rancangan Awal RPJMD, Tekankan Komitmen pada OAP

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menegaskan komitmennya terhadap kesejahteraan orang asli...

    Polsek Prafi Berhasil Tangkap Pencuri Tangki Semprot

    MANOKWARI, Linkpapua.com– Kepolisian Resor Manokwari melalui Polsek Prafi berhasil mengungkap kasus pencurian 39 Unit...