27.7 C
Manokwari
Senin, Februari 24, 2025
27.7 C
Manokwari
More

    Gerakan Nasional Revolusi Mental, Kesbangpol Papua Barat Bahas Soal SARA dan HAM

    Published on

    TELUK BINTUNI, Linkpapua.com – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Papua Barat menggelar sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kabupaten Teluk Bintuni yang berlangsung di Aula Kantor Urusan Agama (KUA), Distrik Bintuni, Selasa (11/10/2022).

    Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Karakter Bangsa Kesbangpol Papua Barat, Bernard Jitmau, dalam sambutannya mengatakan, hidup bersama adalah cara bangsa Indonesia yang lahir dari gerakan nasional revolusi mental sebagai kekayaan bangsa dalam keanekaragaman suku, budaya, bahasa, dan daerah.

    “Bangsa Indonesia yang sudah bernegara merupakan suatu kenyataan yang tergolong sangat unik. Ternyata bangsa ini berkembang maju hingga saat ini dimungkinkan karena ada faktor revolusi mental pendorong pengikat yang kuat,” kata Jitmau.

    Baca juga:  Termasuk Wakil Bupati, 234 Warga Ikuti Vaksinasi Massal Polres Mansel

    Jitmau melanjutkan, Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 merupakan landasan revolusi mental wawasan nusantara. “Dalam pembukaan UUD 1945 tercantum Pancasila yang mengandung nilai-nilai universal dan lestari dan dapat digunakan sebagai acuan rumusan, konsep, prinsip, dan cara pandang yang nusantara,” ucapnya.

    Jitmau mengungkapkan, pada era globalisasi sekarang ini, transparansi dan reformasi menguji keberadaan bangsa indonesia. Tanpa disadari, kata dia, keadaan tersebut menggeser nilai-nilai bangsa yang selama ini terpatri kuat dan menjiwai kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.

    Baca juga:  LP3BH Desak Langkah Konkret Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat di Papua

    “Gerakan nasional revolusi mental nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila tidak lagi menjadi bagian yang harus dimengerti, dipahami, dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebaliknya, telah menjurus ke arah kehidupan individualistik dan materialistik yang mengakibatkan semakin jauh dari nilai-nilai jati diri, kepribadian, dan keimanan bangsa indonesia,” terangnya.

    Baca juga:  Kesbangpol Papua Barat Segera Gelar Rakor Bahas Tahapan Rekrutmen MRPB

    Kecenderungan makin memudarnya wawasan kebangsaan, kata dia, tecermin dari perilaku hidup yang makin memprihatinkan, sentimen dan fanatisme suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) yang makin menonjol sehingga sering kali rentan terhadap terjadinya gesekan.

    “Kondisi tersebut diperparah oleh perbuatan sebagian kelompok masyarakat yang secara sadar menjual bangsanya sendiri kepada bangsa asing dengan menguasai isu-isu HAM (hak asasi manusia), demokratisasi, dan lingkungan hidup untuk kepentingan sesaat tanpa mempertimbangkan kepentingan bangsa yang lebih besar,” tuturnya. (LP5/Red)

    Latest articles

    Gerindra Papua Barat Apresiasi Kepala Daerah yang Ikut Retret di Akmil

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)mengapresiasi Sejumlah Kepala Daerah yang ikut dalam Retret di Akademi Militer (Akmil) di Magelang pasca adanya instruksi menunda...

    More like this

    Gerindra Papua Barat Apresiasi Kepala Daerah yang Ikut Retret di Akmil

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)mengapresiasi Sejumlah Kepala Daerah yang ikut dalam Retret...

    Panitia HUT dan Natal 2024 Resmi Dibubarkan, PPA Papua Barat Komitmen Wujudkan Program 2025

    MANOKWARI, linkpapua.com- Panitia HUT ke-12 dan Panitia Natal 2024 Perkumpulan Perempuan Arfak (PPA) Papua...

    Dorong Pemberdayaan Anak, PPA Papua Barat Bagi Bingkisan dan Buku Cerita di Sekolah Minggu Gereja Eklesia Aipiri

    MANOKWARI,Linkpapua.com -Perkumpulan Perempuan Arfak (PPA) membagikan 200 lebih paket bingkisan dan buku cerita Alkitab...