25.5 C
Manokwari
Senin, Juni 23, 2025
25.5 C
Manokwari
More

    Gerakan Nasional Revolusi Mental, Kesbangpol Papua Barat Bahas Soal SARA dan HAM

    Published on

    TELUK BINTUNI, Linkpapua.com – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Papua Barat menggelar sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kabupaten Teluk Bintuni yang berlangsung di Aula Kantor Urusan Agama (KUA), Distrik Bintuni, Selasa (11/10/2022).

    Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Karakter Bangsa Kesbangpol Papua Barat, Bernard Jitmau, dalam sambutannya mengatakan, hidup bersama adalah cara bangsa Indonesia yang lahir dari gerakan nasional revolusi mental sebagai kekayaan bangsa dalam keanekaragaman suku, budaya, bahasa, dan daerah.

    “Bangsa Indonesia yang sudah bernegara merupakan suatu kenyataan yang tergolong sangat unik. Ternyata bangsa ini berkembang maju hingga saat ini dimungkinkan karena ada faktor revolusi mental pendorong pengikat yang kuat,” kata Jitmau.

    Baca juga:  Pengawas Adhoc di Raja Ampat Dapat Jaminan Sosial dari BP Jamsostek

    Jitmau melanjutkan, Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 merupakan landasan revolusi mental wawasan nusantara. “Dalam pembukaan UUD 1945 tercantum Pancasila yang mengandung nilai-nilai universal dan lestari dan dapat digunakan sebagai acuan rumusan, konsep, prinsip, dan cara pandang yang nusantara,” ucapnya.

    Jitmau mengungkapkan, pada era globalisasi sekarang ini, transparansi dan reformasi menguji keberadaan bangsa indonesia. Tanpa disadari, kata dia, keadaan tersebut menggeser nilai-nilai bangsa yang selama ini terpatri kuat dan menjiwai kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.

    Baca juga:  Kesbangpol Mediasi Dualisme LMA Papua Barat

    “Gerakan nasional revolusi mental nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila tidak lagi menjadi bagian yang harus dimengerti, dipahami, dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebaliknya, telah menjurus ke arah kehidupan individualistik dan materialistik yang mengakibatkan semakin jauh dari nilai-nilai jati diri, kepribadian, dan keimanan bangsa indonesia,” terangnya.

    Baca juga:  Resmi! Hari Ini Nataniel Mandacan Akhiri Masa Jabatan sebagai Sekda Papua Barat

    Kecenderungan makin memudarnya wawasan kebangsaan, kata dia, tecermin dari perilaku hidup yang makin memprihatinkan, sentimen dan fanatisme suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) yang makin menonjol sehingga sering kali rentan terhadap terjadinya gesekan.

    “Kondisi tersebut diperparah oleh perbuatan sebagian kelompok masyarakat yang secara sadar menjual bangsanya sendiri kepada bangsa asing dengan menguasai isu-isu HAM (hak asasi manusia), demokratisasi, dan lingkungan hidup untuk kepentingan sesaat tanpa mempertimbangkan kepentingan bangsa yang lebih besar,” tuturnya. (LP5/Red)

    Latest articles

    Kepala Kampung Yensawai Timur Gerakkan Pembentukan Koperasi Merah Putih

    0
    RAJA AMPAT, LinkPapua.com - Kepala Kampung Yensawai Timur, Fredik Bunmam, menggerakkan masyarakat untuk membentuk badan pengurus tingkat kampung Koperasi Merah Putih. Kegiatan ini berlangsung...

    More like this

    Kepala Kampung Yensawai Timur Gerakkan Pembentukan Koperasi Merah Putih

    RAJA AMPAT, LinkPapua.com - Kepala Kampung Yensawai Timur, Fredik Bunmam, menggerakkan masyarakat untuk membentuk...

    Jelang Hari Bhayangkara Ke-79 Polda Papua Barat Laksanakan Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Manokwari

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Kepolisian Daerah Papua Barat menggelar...

    DPRK Bintuni Bahas RPJPD 2025-2045, Bupati Tekankan Pembangunan Berkelanjutan

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com - Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Bintuni menggelar Rapat Paripurna...