28.9 C
Manokwari
Jumat, November 22, 2024
28.9 C
Manokwari
More

    Gerakan Nasional Revolusi Mental, Kesbangpol Papua Barat Bahas Soal SARA dan HAM

    Published on

    TELUK BINTUNI, Linkpapua.com – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Papua Barat menggelar sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kabupaten Teluk Bintuni yang berlangsung di Aula Kantor Urusan Agama (KUA), Distrik Bintuni, Selasa (11/10/2022).

    Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Karakter Bangsa Kesbangpol Papua Barat, Bernard Jitmau, dalam sambutannya mengatakan, hidup bersama adalah cara bangsa Indonesia yang lahir dari gerakan nasional revolusi mental sebagai kekayaan bangsa dalam keanekaragaman suku, budaya, bahasa, dan daerah.

    “Bangsa Indonesia yang sudah bernegara merupakan suatu kenyataan yang tergolong sangat unik. Ternyata bangsa ini berkembang maju hingga saat ini dimungkinkan karena ada faktor revolusi mental pendorong pengikat yang kuat,” kata Jitmau.

    Baca juga:  BEM STKIP Muhammadiyah Manokwari Tuntut Pemerintah Turunkan Harga BBM

    Jitmau melanjutkan, Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 merupakan landasan revolusi mental wawasan nusantara. “Dalam pembukaan UUD 1945 tercantum Pancasila yang mengandung nilai-nilai universal dan lestari dan dapat digunakan sebagai acuan rumusan, konsep, prinsip, dan cara pandang yang nusantara,” ucapnya.

    Jitmau mengungkapkan, pada era globalisasi sekarang ini, transparansi dan reformasi menguji keberadaan bangsa indonesia. Tanpa disadari, kata dia, keadaan tersebut menggeser nilai-nilai bangsa yang selama ini terpatri kuat dan menjiwai kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.

    Baca juga:  Waterpauw Dorong Peran Parpol dalam Pembangunan Bangsa di Rakerda-Rapimda Golkar Papua Barat

    “Gerakan nasional revolusi mental nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila tidak lagi menjadi bagian yang harus dimengerti, dipahami, dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebaliknya, telah menjurus ke arah kehidupan individualistik dan materialistik yang mengakibatkan semakin jauh dari nilai-nilai jati diri, kepribadian, dan keimanan bangsa indonesia,” terangnya.

    Baca juga:  Kepala Kesbangpol: Rekrutmen Anggota MRPB Tunggu SK Panitia

    Kecenderungan makin memudarnya wawasan kebangsaan, kata dia, tecermin dari perilaku hidup yang makin memprihatinkan, sentimen dan fanatisme suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) yang makin menonjol sehingga sering kali rentan terhadap terjadinya gesekan.

    “Kondisi tersebut diperparah oleh perbuatan sebagian kelompok masyarakat yang secara sadar menjual bangsanya sendiri kepada bangsa asing dengan menguasai isu-isu HAM (hak asasi manusia), demokratisasi, dan lingkungan hidup untuk kepentingan sesaat tanpa mempertimbangkan kepentingan bangsa yang lebih besar,” tuturnya. (LP5/Red)

    Latest articles

    PW IPPNU Papua Barat Teken MoU dengan DLHKP Papua Barat Daya,...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com-PW IPPNU Papua Barat terus memperkuat sinergi dengan Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertanahan Papua Barat Daya melalui penandatanganan Nota Kesepahaman Sinergi Program...

    More like this

    Legislator Perindo Musa Naa Ajak Masyarakat Teluk Bintuni Menangkan Yo Join

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com– Politisi Partai Perindo yang juga anggota DPRD Papua Barat Musa Naa mengajak...

    BPK RI Papua Barat: Tak Semua Data Boleh Dibuka ke Media  

    MANOKWARI,Linkpapua.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Papua Barat menggelar sharing session dengan...

    Bawaslu Papua Barat Ingatkan Logistik Harus Tiba di TPS pada H-1

    MANOKWARI,Linkpapua.com - Bawaslu Papua Barat memastikan distribusi logistik Pilkada 2024 harus telah tiba di...