MANOKWARI, Linkpapua.com – DPR Papua Barat mendorong PT Padoma mengelola gas secara kolektif. Bukan hanya untuk sektor kelistrikan, melainkan mengonversinya menjadi gas rumah tangga.
Anggota Komisi III DPR Papua Barat, Febri Jean Andjar, mengatakan jatah gas untuk Provinsi Papua Barat mencapai 20 juta kaki kubik (MMSCFD). Angka ini cukup banyak untuk bisa dikelola menjadi gas rumah tangga.
“Papua Barat mendapat jatah 20 MMSCFD. Kita harap juga dikelola sebagai gas rumah tangga. Kita akan menyurat ke Kementerian ESDM agar PT Padoma diberikan keleluasaan dalam mengelola gas,” tutur Febri, Kamis (17/3/2022).
Menurut Febri, DPR akan meminta gas Papua Barat dikelola lebih produktif. Agar ada profit yang bisa memberi kontribusi bagi perusahaan.
Karenanya, gas tidak boleh sekadar dikelola sebagai penerangan saja. Melainkan kata Febri, juga mulai memikirkan untuk membuat tabung gas. Sehingga nantinya juga bisa meringankan beban masyarakat.
Jatah 20 MMSCFD ini kata dia dijual ke pemerintah pusat dan di kembalikan ke Papua Barat dalam bentuk uang (bagi hasil migas).
“Gas rumah tangga ini dipasok dari luar daerah sehingga harganya cukup tinggi. Jika ada pengelolaan di Papua Barat tentu harganya akan lebih ringan,” katanya.
Sebagai ibu rumah tangga dirinya juga merasakan melonjaknya harga gas rumah tangga apalagi masyarakat. Sehingga jika ada pengelolaan gas di Papua Barat tentu akan membantu masyarakat.
“Kita akan mengawal agar gas tersebut bisa diperuntukkan sebagai gas rumah tangga,” tandasnya. (LP9/Red)