28.6 C
Manokwari
Sabtu, Juni 14, 2025
28.6 C
Manokwari
More

    Diselesaikan secara Kekeluargaan, Dirut Perusda BMM yang Ancam Wartawan Akhirnya Minta Maaf

    Published on

    BINTUNI, Linkpapua.com- Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Bintuni Maju Mandiri (Perusda BMM), Markus Samaduda, S.Sos. akhirnya meminta maaf atas tindakannya yang mengancam wartawan.

    Pernyataan ini disampaikan saat dilakukan mediasi kedua belah pihak di Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Sisar Matiti (YLBH SM), Selasa (24/8/2021).

    Dalam pertemuan hampir satu jam di lantai dua Kantor YLBH SM di Kalikodok, Markus datang bersama kuasa hukumnya, Cosmas Refra. S.H. Sedangkan Tantowi Djauhari, wartawan jurnalpapua.id yang telah menguasakan persoalan kepada YLBH SM, didampingi Direktur Eksekutif YLBH SM, Yohanes Akwan, S.H. dan Direktur Penanganan Perkara, Zainuddin Patta, S.H.

    Pertemuan diawali dengan penyampaian Markus tentang pokok masalah yang menyebabkan dia mengeluarkan ancaman kepada wartawan jurnalpapua.id. “Ini karena adanya sebab akibat,” kata Max, sapaan akrab Markus.

    Max kemudian mengurai alasan yang menimbulkan ancaman itu. Max merasa keberatan dengan pemberitaan tentang kinerja Perusda BMM yang ditulis wartawan jurnalpapua.id. Itu karena, menurutnya, tidak pernah dikonfirmasikan kepada dirinya sebelum berita itu dipublikasikan.

    Baca juga:  Anggota DPRD Teluk Bintuni Yasman Yasir Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Borobudur

    Setelah selesai menyampaikan semua unek-uneknya terkait persoalan itu, giliran wartawan jurnalpapua.id memberikan klarifikasi atas keberatan yang disampaikan Dirut Perusda BMM.

    “Sebelumnya penjelasan ini sudah saya sampaikan kepada Pak Dirut, tapi karena saat itu sedang dalam kondisi emosi, klarifikasi itu tidak bisa diterima,” kata Tantowi.

    Tantowi kemudian menjelaskan kronologi upaya konfirmasi sebelum pemberitaan itu bergulir. Dijelaskan Tantowi, pada Senin (9/8/2021), sekitar pukul 11.40 WIT, dirinya bersama dengan wartawan linkpapua.com, RRI, dan Indikator mendatangi kantor Perusda BMM untuk bertemu dengan Dirut.

    Tujuannya, untuk meminta penjelasan mengenai kinerja perusahaan yang disebut belum berkonstribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Teluk Bintuni.

    Karena tidak ada di kantor, wartawan kemudian menghubungi Max melalui aplikasi WhatsApp, menyampaikan maksud dan tujuannya. Dalam percakapan itu, Max menyampaikan persoalan kinerja perusahaan sudah dijelaskan kepada wartawan RRI (Indikator), dan mempersilakan wartawan untuk mengutipnya. Pernyataan Max ini juga disampaikan melalui sambungan telepon.

    Bukti berupa print out percakapan WhatsApp dan foto ketika datang ke Kantor Perusda BMM, juga dibuka dalam pertemuan itu. Begitu juga rekaman percakapan itu kembali diputar dan didengarkan bersama-sama oleh Max, Cosmas Refra, Yohanes Akwan, dan Zainuddin Patta.

    Baca juga:  "Saya Akan Pake Cara-Cara Kekerasan," Dirut Perusda BBM Teluk Bintuni Ancam Wartawan

    “Dari percakapan itu, Pak Max memang sudah mempersilakan wartawan untuk mengutip penjelasan yang beliau sampaikan kepada wartawan lain. Dan wartawan jurnalpapua mengutip penjelasan itu. Jadi kesimpulannya, masalah ini terjadi karena miskomunikasi,” kata Cosmas Refra.

    Max sendiri akhirnya mengaku dalam kondisi psikologi yang tertekan akibat pekerjaan di kantornya, ketika menyampaikan pernyataan itu kepada wartawan RRI.

    “Kalau mendengar intonasi suara saya dalam rekaman itu yang sedikit naik karena ada beban psikologi akibat pekerjaan di kantor. Dan saya tidak tahu kalau dalam menulis berita ini, kalian ada sebuah tim. Pemahaman saya hanya wartawan RRI, tidak ada wartawan lain,” ujar Max.

    Atas kekhilafannya itu, Max meminta maaf kepada wartawan jurnalpapua dan menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan.

    Baca juga:  Direktur YLBH Minta Bupati Bintuni Turunkan Akuntan Publik Teliti Perusda BMM

    “Dengan segala hormat, saya minta maaf. Peristiwa ini menjadi pembelajaran kita semua untuk membangun Bintuni lebih baik lagi. Saya tidak alergi untuk dikritisi. Silakan teman-teman wartawan tetap kritis dan menulis tentang Perusda. Kalau ada kekurangan silakan disampaikan dan jika ada prestasi yang kami lakukan, tolong ditulis juga,” urai Max.

    Atas permintaan maaf itu, Tantowi selaku wartawan jurnalpapua.id menyatakan menerima dan berharap ke depan Perusda BMM dan insan pers tetap menjadi mitra yang baik.

    “Saya berharap Pak Dirut tetap membuka ruang komunikasi bagi teman-teman wartawan yang ingin mendapatkan informasi sehingga hubungan kemitraan ini tetap berjalan baik,” kata Tantowi.

    Yohanes Akwan, Direktur Eksekutif YLBH SM menyambut baik jalan telah yang ditempuh kedua belah pihak, sebagai penyelesaian sebuah persoalan.

    “Musyawarah untuk mencapai mufakat adalah salah satu cara-cara yang bisa ditempuh dalam menyelesaikan persoalan. Jika tidak ada mufakat, maka proses hukum berjalan dan pengadilan yang memutuskan,” tukas Anes Akwan. (LP5/red)

    Latest articles

    Kejari Bintuni Klarifikasi Penanganan Kasus Korupsi Jembatan Kali Wasian, Kini Tahap...

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan Jembatan Kali Wasian di Kabupaten Teluk Bintuni kini telah memasuki tahap penuntutan. Kejaksaan...

    More like this

    Kejari Bintuni Klarifikasi Penanganan Kasus Korupsi Jembatan Kali Wasian, Kini Tahap Penuntutan

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan Jembatan Kali Wasian...

    Lima Poin Penting Misi Ayor Kosepa Sebagai Ketum BPC HIPMI Teluk Bintuni

    TELUK BINTUNI, Linkpapua.com-Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Teluk Bintuni...

    Ketum HIPMI Apresiasi Dukungan Pemerintah Daerah Terhadap Hipmi

    TELUK BINTUNI, Linkpapua.com- Organisasi Wirausahaan HIPMI atau Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, sebagai wadah bagi...