BINTUNI, LinkPapua.com – Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tahi Monang Silitonga meresmikan Aula Andriano Ananta, di Mapolres Teluk Bintuni, Selasa (20/12/2022). Ada kisah haru yang melatari pembangunan aula ini.
Aula tersebut terilhami oleh nama AKBP Andriano Ananta, mantan Kapolres Teluk Bintuni yang meninggal Desember tahun lalu. Mendiang Andriano dikenal sebagai sosok berdedikasi.
Kapolres Teluk Bintuni Junov Siregar menuturkan awal mula lahirnya gagasan pembangunan Aula Andriano Ananta. Kata Junov, ia bertemu Andriano Ananta sewaktu masih berdinas di Polda Papua, Jayapura.
“Saat itu beliau berencana akan pindah di Polda persiapan yaitu Polda Papua Barat dan mengobrol dengan beliau. Kami menyatakan akan menyusul beliau di Papua Barat agar dekat dengan keluarga kami di Sorong,” kenang Junov saat memberi sambutan.
Menurut Junov, seiring berjalannya waktu akhirnya ia pindah ke Polda Papua Barat. Di sana ia bertemu dengan Andriano. Andriano menjabat sebagai Kabag Dalpers Polda Papua Barat.
“Beliau menanyakan kepada saya dengan bahasa, Lay kamu mau dinas di mana di Krimum atau Krimsus. Dan akhirnya kami bergabung di Krimsus,” terang Junov.
Seusai sekolah Sespim, Andriano diangkat menjadi Kapolres Teluk Bintuni. Sampai kemudian Junov mendengar kabar duka. Bahwa Andriano meninggal dunia. Tepat 15 Desember.
Sepeninggal Andriano, posisi sebagai Kapolres Teluk Bintuni digantikan oleh AKBP Hans Rahmatulloh. Lalu pada 2021 Rohmatullah dimutasi. Junov kemudian masuk sebagai pejabat baru.
“Saat awal menjabat saya melihat gedung ini terbengkalai. Lalu saya mencoba berkoordinasi dengan Bapak Bupati dan Kepala Dinas PU agar gedung ini direhab dan dijadikan aula,” jelas Junov.
Sampai akhirnya mendapatkan persetujuan dari Bupati Teluk Bintuni.
“Maka dari itu kami dari Letting seangkatan beliau mendedikasikan Aula ini dengan nama Aula Andriano Ananta dengan tidak menghilangkan kesenian identik Papua dan melambangkan tiangnya dengan 7 suku yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni,” pungkas Junov.
Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw mengatakan, pembangunan Aula Andriano Ananta ini adalah salah satu program prioritas di 2022. Menurutnya, aula Andriano Ananta melambangkan sinergitas elemen elemen di Bintuni.
Ini adalah wujud kebersamaan antara pemda dan Polri.
“Kami juga tentunya tidak hanya membantu Polres saja tetapi kami sebagai Pemerintah Daerah membantu kodim 1806, TNI angkatan laut yang tidak lama lagi akan dibangun kantornya. Mudah-mudahan ada duit kita bantu dan lahannya sudah ada. Dan kami juga membantu pembangunan Mako Brimob seluas 20 hektar lahan, Brigif 20 hektar dan semua perangkat-perangkat yang ada dan tidak lama lagi akan dilengkapi juga Kantor Pengadilan Negeri,” paparnya.
Petrus mengemukakan, hadirnya aula ini menunjukkan kebaikan. Kata dia, gajah kalau mati meninggalkan gading maka manusia mati meninggalkan budi dan meninggalkan monumen-monumen sebagai kenangan.
“Dan ini adalah monumen bapak AKBP Andriano Ananta. Karena beliau telah meninggalkan budi dan kebaikan,” ujarnya.
Harus Membuat Masyarakat Nyaman
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tahi Monang menyampaikan apresiasi mendalam atas dibangunnya aula Andriano Ananta. Kapolda menyebut, ini adalah buah dari peran bersama antara Pemda dan Polri.
“Saya bangga melihat aula Andriano Ananta. Gedung termegah di wilayah Polda Papua Barat. Saya mengapresiasi atas inisiasi Pak Kapolres. Saya yakin ini akan bermanfaat dan akan dapat digunakan untuk kelancaran pelaksanaan tugas di Teluk Bintuni,” katanya.
Kapolda juga berharap agar aula ini bisa diakses oleh masyarakat umum. Masyarakat harus nyaman dengan hadirnya aula tersebut.
“Saya titipkan seluruh apa yang kita punyai. Jangan sampai gedung bagus, peralatan lengkap, semua ada, tapi masyarakat masih merasa tidak nyaman. Tidak mendapat pelayanan yang baik. Untuk masyarakat semua kita tumpahkan untuk melayani. Agar masyarakat mendapatkan perlindungan, pengayoman. Dan mereka mendapat faedah,” imbuh Kapolda. (LP5/Red)