MANOKWARI, Linkpapua.com – Provinsi Papua Barat sesungguhnya punya kekayaan sumber daya alam (SDA) melimpah, termasuk pangan. Tiap kabupaten/kota punya produk unggulannya masing-masing. Hanya, potensi itu terkendala di pemasaran.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Papua barat, Lasarus Ullo, pun mengakui itu. Menurutnya, hingga saat ini pasar masih menjadi kendala pangan lokal di Bumi Kasuari yang kini tengah dikembangkan.
Menurut Lasarus, pasar merupakan masalah utama pangan lokal. Makanya, saat ini lahan tidur diminta untuk dikelola demi meningkatkan pangan lokal dalam menghadapi krisis pada masa pandemi Covid-19.
“Perlu ada inovasi dalam memasarkan pangan lokal. Misalnya, yang biasa keladi direbus bisa dipasarkan dengan dibuat keripik sehingga produk lokal yang sebelumnya tidak diminati masyarakat bisa menjadi kesukaan masyarakat,” kata Lasarus kepada wartawan, Jumat (1/7/2022)
Kata Lasarus, kabupaten/kota di Papua Barat masing-masing memiliki produk lokal unggulan. Misalnya, di Fakfak ada pala, Manokwari Selatan kaya akan pisang, keladi, hingga cokelat, serta keunggulan di daerah lainnya.
Namun, produk lokal ini, kata dia, belum bisa menembus pasaran. Hal ini karena masih minimnya industri yang mengolah pangan lokal ini. Selain masalah utama soal pemasaran, persoalan lain yang mendasar untuk masyarakat, yakni transportasi dan listrik.
“Transportasi ini sampai saat ini juga menjadi kendala. Listrik juga menjadi kendala karena masyarakat tidak bisa mengawetkan makanan lokal menggunakan pendingin,” ungkapnya. (LP9/Red)