26.2 C
Manokwari
Senin, April 28, 2025
26.2 C
Manokwari
More

    Derek Ampnir Libatkan 10 Peneliti Unipa Kaji Dokumen RPB 2021 di 14 Kab/Kota

    Published on

    MANOKWARI, linkpapua.com – Pemprov Papua Barat melibatkan 10 akademisi Universitas Papua (Unipa) untuk mengkaji potensi bencana di 14 daerah. Para peneliti ini akan turun dan merangkum upaya mitigasi yang efektif.

    Hal ini disepakati dalam rapat penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RDP) tahun 2021, di Aston Niu Hotel, Sabtu (6/11/2021). Rapat dimotori BPBD Papua Barat.

    Tim ini direncanakan akan melaksanakan kajian di 14 kabupaten/kota dalam waktu dekat. Masing-masing akademisi akan didampingi tim BPBD dan Bappeda. Tiap tim terdiri dari 2 orang.

    Baca juga:  Wujudkan Bangga Kencana, Gubernur Ingatkan BKKBN tak Bisa Kerja Sendiri

    “Bapak Sekda sebagai atasan langsung BPBD Papua Barat akan menyurat ke pimpinan daerah sebelumnya, di kab/kota sebelum turun. Jadi koordinasi dengan pemda tetap dilakukan lebih awal,” jelas Kepala BPBD Papua Barat Derek Ampnir.

    Menurut Ampnir, tim akan melakukan pemetaan potensi bencana. Ia memperkirakan kajian tim nanti lebih rumit. Sebab wilayahnya cukup luas dan untuk menjangkau seluruhnya membutuhkan waktu.

    “Namun diharapkan bisa merangkum secara keseluruhan. Hasil kerja tim ini juga menentukan upaya kita dalam memetakan wilayah bencana ke depan. Lewat dokumen RPB ini akan menjadi panduan bagi masyarakat sekitar untuk memperkuat sistem pemerintahan guna meningkatkan efektivitas pelayanan penanggulangan bencana,” papar Ampnir.

    Baca juga:  Siap-siap! Papua Barat-PBD akan Dilanda Kemarau Hingga November

    Ampnir mengemukakan, pelibatan para peneliti sangat krusial. Sebab akan memberi kajian dalam dokumen kebencanaan nanti.

    “Ini sangat penting mengingat Papua Barat rentan dengan bencana. Dalam dokumen ini nantinya akan menjadi panduan bagi pemerintah dan masyarakat sipil,” jelasnya.

    Artinya lanjut Ampnir, dalam dokumen itu sudah memuat pemetaan berbagai potensi kerentanan dan risiko bencana dan bahayanya. Selain itu, kajian tadi memuat sumberdaya, yang bisa digerakkan dan dimanfaatkan dalam mengurangi berbagai risiko dan bahaya dari bencana tersebut.

    Baca juga:  Kapolres Teluk Bintuni Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Kampung Stenkool 1

    “Karena dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana memerlukan suatu penataan dan perencanaan yang matang, terarah dan terpadu. Hal ini dimulai dari review dokumen rencana penanggulangan bencana, ancaman apa saja yang ada di wilayahnya, dampak dan risiko yang ditimbulkan dari bencana tersebut. Siapa saja yang terpapar dan terancam? Kelompok mana saja yang paling terdampak? Ini semua akan dikaji dan dirangkum nanti,” imbuh Ampnir. (LP2/red)

    Latest articles

    IKKB Manokwari ajak Warganya Tingkatkan Silaturahmi

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Ikatan Kerukunan Keluarga Bima (IKKB) Manokwari menggelar Halal Bi Halal 1446 H yang dipusatkan di gedung MUI Papua Barat Minggu (27/4/2025). Turut...

    More like this

    IKKB Manokwari ajak Warganya Tingkatkan Silaturahmi

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Ikatan Kerukunan Keluarga Bima (IKKB) Manokwari menggelar Halal Bi Halal 1446 H...

    Manokwari United Tersingkir di Putaran Nasional Liga 4 2024/2025

    BANYUWANGI, LinkPapua.com - Perjalanan Manokwari United di putaran nasional Liga 4 2024/2025 berakhir setelah...

    Wagub Papua Barat Tegaskan Pemangkasan Anggaran Tak Bisa Dikecualikan

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Wakil Gubernur (Wagub) Papua Barat, Mohamad Lakotani, menegaskan pemangkasan anggaran akibat...