26.9 C
Manokwari
Senin, Mei 6, 2024
26.9 C
Manokwari
More

    Buntut Sengketa Dana Kompensasi, 3 Distrik Keluar dari Suku Sebyar

    Published on

    BINTUNI, linkpapua.com – Masyarakat adat tiga distrik di Teluk Bintuni, masing-masing Distrik Weriagar, Distrik Kamundan dan Distrik Taroi menyatakan sikap keluar dari Suku Sebyar. Sikap mereka sebagai protes atas sengketa pembagian dana kompensasi LNG beberapa waktu lalu.

    Ketiga distrik ini kemudian membentuk Suku Kembaran. Masyarakat adat tiga distrik ini menyampaikan pernyataan sikap mereka di kediaman Keluarga Jeffrey Genuni / Agnes Patiran di KM 03 ( Bandara Steenkool Bintuni), Senin (30/02/2022).

    Peryataan sikap itu dibacakan langsung oleh Ketua Pemuda Suku Kembaran, Ibrahim Patiran. Aksi damai ini disaksikan oleh tua-tua marga dari Suku Kembaran.

    Berikut pernyataan sikap mereka:

    – Masyarakat Distrik Weriagar, Distrik Kamundan, dan Distrik Taroi, bukan petuanan di atas tanah besar Suku Sebyar. Bapak Aci Kosepa setiap kali pertemuan pada forum forum besar, menyampaikan Sebyar harus bubar menjadi Suku Kembaran, dan Suku Damband. Kemudian pada pertemuan tanggal 27 Mei 2022 masih lagi di ucapkan bahasa yang sama, oleh Malkin Kosepa, dan Rahman Nawarisa.

    Maka kami, tiga Distrik, Kamundan, Weriagar, dan Taroi, sebelumnya para leluhur kami mempunyai suku asal Kembaran, yang beratus tahun mendiami wilayah pesisir utara, Kabupaten Teluk Bintuni yang saat ini, di sebut Wilayah Sebyar secara tegas menyatakan :

    Baca juga:  TMMD di Kampung Idoor, Kodim 1806/Teluk Bintuni Susun Strategi Atasi Banjir

    1. Kami masyarakat adat tiga Distrik, Kamundan, Werigar dan Taroi dengan sadar dan tegas, menyatakan keluar dari Suku Sebyar bersatu menjadi Suku Kembaran.

    2. Kami masyarakat adat tiga Distrik, Kamundan, Werigar dan Taroi dengan sadar dan tegas, menyatakan bahwa untuk mempertahankan kesukuan kami sebagai suku kembaran kami menyatakan sikap Kami keluar dari suku sebyar menjadi suku Kembaran.

    3. Kami masyarakat adat tiga Distrik, Kamundan, Werigar dan Taroi dengan sadar dan tegas, menyatakan batas wilayah adat kepemilikan kami mulai dari batas Atakauni Distrik Taroi Distrik Weriagar sampai di Kali Ritame, Distrik Kamundan menjadi wilayah adat, serta semua potensi Sumber Daya Alam yang berada di wilayah Pesisir milik suku kembaran.

    4. Kami masyarakat adat tiga Distrik, Kamundan, Werigar dan Taroi dengan tegas menolak sumpah adat dari marga Kosepa dan marga Nawarisa, mengingat bahwa Kami Suku Kembaran mempunyai hak kesulungan atas wilayah adat masing-masing.

    5. Kami masyarakat adat tiga Distrik, Kamundan, Werigar dan Taroi dengan sadar dan tegas menyatakan sikap bahwa kami masyarakat adat Suku Kembaran siap, apabila tidak ada pengakuan dari lembaga manapun maka kami, siap untuk melakukan perang suku guna mempertahankan tanah peninggalan leluhur kami yang telah di rebut dengan mempertaruhkan nyawa mereka, pada ratusan tahun lalu di wilayah pesisir kembaran.

    Baca juga:  Inflasi Papua Barat 2,93 Persen November 2023, Kenaikan Harga Transportasi dan Makanan Tertinggi

    “Demikian pernyataan sikap kami masyarakat adat Suku Kembaran dari ke Distrik Kamundan, Werigar dan Taroi. Atas perhatian kami ucapakan Terima kasih,disetujui Bintuni, 30 Mei 2022,”
    sebut Ibrahim Patiran.

    Disampaikan Ibrahim Patiran, sesudah ditandatangani oleh tua-tua marga dari Suku Kembaran, pernyataan sikap ini akan ditembuskan kepada Gubernur Papua Barat, Bupati Teluk Bintuni, Kejati Papua Barat, Kejari Teluk Bintuni, Kapolres Teluk Bintuni, DPR Provinsi Papua Barat, DPRD Kabupaten Teluk Bintuni, MRP, DAP, Kesbangpol Teluk Bintuni, Inspektorat Kabupaten Teluk Bintuni, Kepala Lembaga Adat, Kepala Distrik Taroi, Distrik Weriagar, Distrik Kamundan, dan Kepala Distrik Tomu.

    Kepala Suku Besar Suku Sebyar Aci Kosepa yang dikonfirmasi terpisah mengaku sudah mengetahui soal keinginan 3 distrik keluar dari Suku Sebyar. Ia pun mempersilakannya.

    “Saya sudah tau mereka ada lakukan kegiatan itu. Saya sudah tau bahwa Kembaran akan pisah dari Sebyar,” ucap Aci Kosepa.

    Aci menjelaskan Sebyar itu dibagi dua suku. Suku Kembaran dan Suku Damband.

    Baca juga:  15 Tahun Menanti, Warga Sebyar Kembali Tuntut Kompensasi Rp32 M

    “Jadi kalau Basudara Kembaran ini mau pisah ya silakan lah. Supaya masing-masing kita bisa urus tanah adat masing-masing begitu,” ucapnya .

    Aci Kosepa juga menjelaskan soal awal mulanya perselisihan itu. Menurutnya, perselisihan terjadi saat pembahasan pembagian dana kompensasi LNG Tangguh tahap kedua di GSG Bintuni pada 27 Mei 2021 lalu.

    “Kemarin itu pembahasan pembagian kompensasi tahap kedua sebesar Rp16.2 milliar. Tomu pertahanan Rp7 milliar , Weriagar pertahanan Rp7 milliar dan Taroi bilang kita bagi rata. Tapi saya ingatkan bahwa kita harus ingat kita punya Basudara dari Distrik Aranday, Yakora dan Kamundan. Mereka juga harus dapat bagian. Tetapi kemarin itu mereka sendiri yang menimbulkan masalah. Distrik Taroi dengan Weriagar , makanya Tomu juga tidak suka
    akhirnya sempat terjadi keributan,” jelasnya.

    Aci mengakui, pembagian tahap pertama selesai dengan baik. Tapi tiga distrik ini tidak dapat. Makanya di tahap kedua ini , Distrik Tomu meminta bagian.

    “Saya pribadi yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Suku Besar Sebyar tidak berharap perpisahan itu terjadi, tapi karena mereka sudah rapat dan bikin spanduk bahwa kembaran harus pisah dengan Sebyar yah , tergantung mereka sajalah,” ujarnya. (LP5/red)

    Latest articles

    Daftar di Hanura, Hermus: Kita Harap tak ke Lain Hati

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Manokwari mulai membuka pendaftaran penjaringan calon kepala daerah Manokwari. Dihari pertama, Hermus Indou menjadi calon pertama...

    More like this

    Daftar di Hanura, Hermus: Kita Harap tak ke Lain Hati

    MANOKWARI, Linkpapua.com- DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Manokwari mulai membuka pendaftaran penjaringan calon...

    Pj Sekda PB Ultimatum Kepala OPD yang Telat Laporkan Paket Pekerjaan

    MANOKWARI, linkpapua.com- Pj Sekda Provinsi Papua Barat Yacob Fonataba mengeluhkan sikap para pimpinan OPD...

    Teluk Bintuni Tetapkan Target Pembangunan 2021-2026: Fokus Dorong Infrastruktur Ekonomi 

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com - Pemkab Teluk Bintuni menetapkan dua skala prioritas pembangunan 2021-2026. Dua prioritas...