MANOKWARI, LinkPapua.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat bergerak cepat (gercep) menanggulangi dampak banjir yang melanda Kampung Mansaburi, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari. Salah satu langkah tanggap darurat yang langsung dilakukan adalah penyediaan air bersih bagi warga terdampak.
Meluapnya Sungai Wariori akibat hujan dengan intensitas tinggi pada 13 Mei 2025 lalu menyebabkan 35 rumah warga dan 2 tempat ibadah di RT 03 dan RT 04 Kampung Mansaburi terendam banjir. Sebanyak 60 jiwa dari 20 kepala keluarga terdampak langsung oleh peristiwa tersebut.
Kepala BPBD Papua Barat, Derek Ampnir, mengatakan pihaknya langsung mengerahkan tim reaksi cepat untuk melakukan kaji cepat di lapangan, serta menyalurkan kebutuhan mendesak, termasuk air bersih.

“Kami telah menyediakan air bersih dan kami juga telah mengusulkan kepada Gubernur (Dominggus Mandacan) untuk dikeluarkan status tanggal darurat dan pembentukan posko,” ujarnya, Senin (9/6/2025).

Meski menghadapi kendala seperti sumber air yang jauh dari lokasi banjir, tim BPBD tetap berupaya maksimal agar distribusi air bersih bisa menjangkau seluruh warga terdampak.
“Sumber air yang sangat jauh mengharuskan kami membuat parit dan menyalurkan air hingga ke lokasi bencana. Kami saluran kepada warga yang membutuhkan. Selain itu, dampak cuaca dengan intensitas hujan yang masih tinggi cukup menyulitkan tim kami serta keterbatasan anggaran membuat kami cukup kewalahan,” ungkapnya.
Selain air bersih, korban bencana juga sangat membutuhkan bantuan tim medis, kebutuhan dasar, serta fasilitas sanitasi. Derek menegaskan pentingnya keterlibatan BPBD kabupaten untuk turut membantu penanganan di wilayah mereka.
Dia juga mendorong agar perbaikan alur Sungai Wariori segera dilakukan guna mencegah banjir serupa di masa mendatang.
“Alur Sungai Wariori itu harus segera diperbaiki agar ketika kapasitas air meningkat dapat menampung airnya dan tidak meluap,” katanya.
Warga terdampak saat ini masih membutuhkan bantuan dasar dan dukungan operasional untuk tim yang bekerja di lapangan. (LP14/red)




