MANOKWARI, Linkpapua.com – Bidang PPKS BKKBN Provinsi Papua Barat menggelar workshop parenting remaja “1001 CB” atau 1001 cara bicara dan pengembangan sistem rumah data kependudukan berbasis teknologi IT di Kabupaten Manokwari Selatan, Senin (31/5/2021).
Dihadiri oleh Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan kader Bina Keluarga Remaja (BKR) selaku pelaksana program di lapangan. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan kepada kader Bina Keluarga Remaja (BKR) tentang 1001 cara bicara orang tua dan remaja.
Para peserta mendapatkan simulasi tentang penggunaan kartu bermain 1001 cara bicara agar nantinya dapat meneruskan informasi kepada kelompok-kelompok BKR lain di tiap-tiap kecamatan.
Sekadar informasi, BKKBN bekerja sama dengan Jhon Hopkins Foundation untuk mengembangkan 1001 cara bicara dengan remaja. Tujuannya, agar orang tua mampu berkomunikasi secara efektif dengan anak remajanya. Selain itu, membantu orang tua membangun hubungan demi menjalankan peran mendidiknya.
Pada fase remaja, memang tidak jarang orang tua mengalami tantangan dalam berkomunikasi dengan anak-anaknya. Akibatnya komunikasi menjadi terhambat. Padahal, melalui komunikasilah anak banyak belajar dari orang tuanya.
Ada pula pembahasan seputar parenting yang lebih fokus kepada bagaimana sebagai orang tua berbicara dengan anak, yakni milenial yang lahir pada 1980–1995 dan anak remaja yang lahir pada 1995-2010.
Kemudian, untuk pengembangan sistem rumah data kependudukan berbasis IT kampung KB. Ini dibentuk dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (bangga kencana).
Itu karena dalam mewujudkan keluarga kecil berkualitas, sangat membutuhkan data terkini, akurat, dan tepercaya sebagai dasar perencanaan dan kebijakan pembangunan sekaligus alat ukur penilaian keberhasilan program-program yang telah dicapai di kampung KB.
Di dalamnya ada yang disebut rumah dataku, yakni rumah/tempat yang difungsikan sebagai pusat data dan intervensi permasalahan kependudukan. Mencakup sistem pengelolaan dan pemanfaatan data kependudukan di tingkat mikro. (LP2/red)