Sabtu, April 1, 2023
25.6 C
Manokwari
25.6 C
Manokwari
Sabtu, April 1, 2023

Indonesia COVID-19 Statistics

161,020
Total Kematian
Updated on Saturday, 1 April 2023, 05:31 5:31 am
5,226
Total Kasus Aktif
Updated on Saturday, 1 April 2023, 05:31 5:31 am
6,746,474
Total Kasus Terkorfirmasi
Updated on Saturday, 1 April 2023, 05:31 5:31 am

Angka Prevalensi Naik Signifikan, Manokwari Jadi Kabupaten Prioritas Program Penurunan Stunting

MANOKWARI, LinkPapua.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Papua Barat mencatat Kabupaten Manokwari mengalami kenaikan signifikan pada angka prevalensi stunting. Hal ini berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.

Menurut laporan yang dikeluarkan, angka prevalensi stunting di Manokwari pada 2022 naik 9,7 persen menjadi 36,6 persen. Hal ini menjadi perhatian serius bagi banyak pihak, termasuk BKKBN Perwakilan Papua Barat.

Kepala BKKBN Perwakilan Papua Barat, Philmona M. Yarollo, mengatakan meski angkanya masih tinggi, sesungguhnya Manokwari memiliki komitmen dan telah banyak melakukan intervensi untuk menurunkan angka prevalensi stunting.

BKKBN Perwakilan Papua Barat telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk membantu menurunkan angka stunting di Manokwari.

“Karena itu, diharapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang sudah dibentuk melihat persoalan tersebut,” kata Philmona, beberapa waktu lalu

Manokwari, kata Philmona, merupakan adalah ibu kota Provinsi Papua Barat yang jumlah penduduknya juga banyak. Oleh karena itu, pihaknya melihat Manokwari menjadi kabupaten prioritas untuk membantu melakukan fasilitasi dan penguatan dalam rangka penurunan angka stunting.

Baca juga:  Pengelolaan Kampung Berkualitas, BKKBN Sebut Papua Barat Punya Banyak PR
Baca juga:  Upaya Penurunan Stunting, BKKBN Papua Barat Lakukan Pendataan Keluarga

Philmona mengungkapkan, dalam melaksanakan program percepatan penurunan angka stunting, diperlukan kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pihak.

Kata dia, ada banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka stunting sehingga program ini butuh dukungan dari lintas sektor dan pihak, termasuk pengusaha.

Yarollo juga menekankan bahwa penanganan stunting butuh anggaran yang besar dan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah melainkan juga lintas sektor dan pihak.

Oleh karena itu, pengusaha-pengusaha bisa dilibatkan sebagai orang tua asuh untuk membantu menurunkan angka stunting di Manokwari.

Dengan kerja sama yang baik, diharapkan angka stunting di Manokwari bisa segera menurun dan kesehatan anak-anak di sana dapat terjaga dengan baik. (*/red)

Sumber: Suara Mandiri

Latest news
Related news

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here