MANOKWARI,Linkpapua.com – Kebijakan efisiensi anggaran berimbas pada pemangkasan beberapa pos belanja di APBD Papua Barat. Total ada Rp232 miliar yang ditangkap termasuk dana otonomi khusus (otsus).
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Papua Barat Agus Nurrodi mengatakan dari efisiensi anggaran tersebut cukup besar terutama dana tranfer dari pusat. Dijelaskan bahwa APBD yang awalnya Rp3,5 triliun dipangkas sebesar Rp232 miliar.
Menurutnya hal ini sangat berdampak pada program kegiatan pemerintahan. Terlebih lagi PAD Papua Barat yang kecil dan ketergantungan dengan dana tranfer yang besar tentu membuat pemprov hanya akan melaksanakan program prioritas.
![](https://linkpapua.com/wp-content/uploads/2025/02/FULICA-hut-pi.jpg)
“Saat ini kami masih menunggu arahan gubernur untuk menentukan program prioritas apa saja yang akan dijalankan,” ujarnya, Kamis (13/2/2025).
Agus menyebutkan bahwa efisiensi anggaran meliputi infrastruktur sehingga pemerintah daerah benar-benar diminta seefisien mungkin dalam menggunakan anggaran.
“Pemotongan anggaran tersebut berasal dari dana DAU, DAK dan otonomi khusus. Pengurangannya di situ dan diminta untuk mengurangi perjalanan dinas, kegiatan yang bersifat seremonial dan FGD-FGD,” imbuhnya. (LP14/red)
![](https://linkpapua.com/wp-content/uploads/2025/02/ezgif.com-optimize-3.gif)
![](https://linkpapua.com/wp-content/uploads/2025/02/ezgif.com-optimize-5.gif)
![](https://linkpapua.com/wp-content/uploads/2025/02/ezgif.com-optimize-7.gif)
![](https://linkpapua.com/wp-content/uploads/2025/02/ezgif.com-optimize-4.gif)
![](https://linkpapua.com/wp-content/uploads/2025/02/ezgif.com-optimize-6.gif)