SORONG, Linkpapua.com– Senator terpilih Papua Barat Daya, Paul Finsen Mayor (PFM) menyampaikan analisis politiknya terkait Pilgub Papua Barat Daya 2024. Ia menyebut, Pilgub PBD akan mempertemukan dua lawan sepadan yakni pasangan Abdul Faris Umlati – Piet Kasihiuw (AFU-Piet) dengan Lambert Jitmau – Samsudin Anggiluli(LJ SAM).
“Rivalitas dua pasangan ini saya kira bakal sengit. Mereka masing masing punya kekuatan riil. Jadi akan panas dan seksi untuk diamati,” terang PFM dalam keterangan yang diterima Sabtu (3/8/2024).
Menurut PFM, pasangan AFU-Piet adalah kekuatan baru yang muncul untuk menandingi LJ SAM. Mereka sama sama memiliki track record di pemerintahan.
Kata PFM, Lambert Jitmau adalah birokrat senior dan juga Wali Kota Sorong dua periode. Sementara wakilnya Samsudin Anggiloli merupakan Bupati Sorong Selatan dua periode.
“Tak kalah juga, Abdul Faris Umlati adalah Bupati Raja Ampat dua periode dan juga dengan background pengusaha sukses. Jadi AFU ini akan sangat mengganggu ketenangan dan konsentrasi bakal calon LJ SAM,” jelasnya.
Tidak kalah tenar dan berpengaruh yakni pendamping Abdul Faris Umlati, Piet Kasihiuw. Piet adalah Bupati Teluk Bintuni 2 periode dan mantan birokrat.
“Pertempuran menuju Pilgub PBD, akan semakin sulit bagi LJ – SAM karena kedua rival LJ-SAM adalah pimpinan partai besar yakni Demokrat dan NasDem. AFU adalah Ketua Partai Demokrat Papua Barat Daya dan Piet Kasihiuw adalah Ketua Partai NasDem Papua Barat Daya,” terang PFM.
Lambert Jitmau sendiri adalah Ketua Golkar Papua Barat Daya dan Samsudin Anggiloli adalah Ketua DPC PDI-P Kabupaten Sorong Selatan.
“Pertempuran akan makin sengit antara keduanya karena beberapa partai besar mulai merapat ke Kubu AFU-PIET yang disingkat API. LJ- SAM untuk bisa menyaingi AFU-PIET maka segeralah mengumpulkan Rekomendasi dari sejumlah partai dan mulai fokus karena kehadiran AFU-PIET bukan main-main karena menurut analisa politik saya AFU-PIET atau yang disingkat API ini makin “menyala” dan API akan makin besar,” ucap PFM.
Dengan menggerakkan sejumlah besar organisasi dan mengambil sejumlah dukungan dari Lembaga adat, ikatan keluarga, kerukunan-kerukunan baik yang asli Papua maupun yang non asli Papua ini akan sangat mempersulit posisi politik LJ-SAM.
“Maka, untuk bisa menandingi API sebaiknya segera konsolidasi total karena LJ-SAM butuh suatu kekuatan besar dan fokus terukur kalau tidak LJ-SAM bisa tersingkir,” imbuhnya.(LP10/Red)