MANOKWARI, Linkpapua.com – Kerukunan Masyarakat Tabi (KMT) menggelar rapat kerja di Aula Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPNP) Amban, Manokwari, Senin (29/72024). Raker dibuka oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Papua Barat Nicolas U Tike.
Turut hadir Kepala Suku Besar Arfak Dominggus Mandacan.
Nicolas menyampaikan bahwa KMT hadir sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan di Papua Barat. Maka hal yang dapat dilakukan adalah merumuskan langkah – langkah konkret dalam mendukung program pemerintah daerah.
“KMT juga dapat mengidentifikasi isu-isu dan kebutuhan strategis di masyarakat yang dapat di dukung oleh program pemerintah serta dapat menyusun rencana aksi yang dapat berkontribusi dalam implementasi dan suksesnya program pemerintah tersebut,” ujar Nicolas.
Nicolas menambahkan bahwa yang terpenting adalah masyarakat Tabi dapat merangkul anggota dan jaringan KMT dalam melibatkannya dalam program pemerintah. Sehingga dapat berperan sebagai agen perubahan yang positif.
Selanjutnya Nicolas mengajak kepada masyarakat Tabi untuk sama-sama menyukseskan Pilkada serentak 2024.
“Tak lupa juga saya berpesan agar masyarakat Tabi dapat menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab. Masyarakat Tabi juga dapat berperan menyebarkan informasi dan edukasi politik kepada masyarakat agar Pemilu berjalan demokratis, menjaga netralitas dan keamanan pemilu,” jelas Nicolas.
Masyarakat tabi juga diharapkan dapat menjadi teladan bagi masyarakat dalam menerima hasil pilkada dan mendukung pemimpin terpilih.
Ketua Kerukunan Masyarakat Tabi Provinsi Papua Barat Edison Ompe dalam sambutannya menceritakan asal mula masyarakat Tabi dan bagaimana peran mereka di Papua Barat.
“KMT harus mendukung dan menyukseskan program yang dijalankan pemerintah daerah. Karena KMT ada dalam bagian pemerintah daerah. Membangun daerah tempat tinggal dan menjaga kerukunan antar sesama,” jelas Edison.
Edison menambahkan bahwa saat ini KMT Papua Barat dan Papua Barat Daya masih menjadi satu. Maka dengan adanya raker ini harapannya KMT Papua Barat Daya dapat berpisah dan membangun KMT di Provinsi Papua Barat Daya.
Sementara itu Maikel Ibo melaporkan bahwa raker ini adalah forum untuk melaporkan kinerja KMT selama ini serta merumuskan strategi dan program kerja untuk periode ke depan. Raker yang dilangsungkan selama 2 hari ini menargetkan 100 peserta dari Papua Barat dan Papua Barat Daya.
“Tetapi berdasarkan data yang diperoleh sampai saat ini peserta yang hadir melebihi target sampai 150 peserta” ujar Maikel.
Maikel juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah daerah baik Papua Barat dan Papua Barat Daya yang telah hadir mendukung berjalannya raker ini.
“Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat yang telah memfasilitasi berupa dana untuk kegiatan raker ini. Khususnya kepada kelapa suku besar Arfak serta sesepuh KMT Dominggus Mandacan yang telah mendukung bantuan dana sebesar 20 juta untuk kelancaran raker ini,” jelas Maikel.
Raker bertujuan untuk mengembangkan kesetiakawanan sosial, gotong-royong dan toleransi, serta menjaga dan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
“Hal yang diharapkan dari raker ini adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat tabi yang berdomisili di Papua Barat, menjaga nilai budaya dan kekeluargaan, melestarikan norma, nilai, etika dan budaya yang hidup dalam masyarakat di Papua Barat,” imbuhnya. (LP14/red)