MANOKWARI, LinkPapua.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat merilis Diseminasi Hasil Sensus Pertanian 2023 (ST2023) tahap I, Senin (4/12/2023), di aula BPS Papua Barat.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Papua Barat yang diwakili Plt. Sekda Papua Barat, Yacob Fonataba, menyampaikan pertanian merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia.
Sektor pertanian menyerap tenaga kerja paling banyak pada 2022. Di Papua Barat terdapat sebanyak 38,65 persen penduduk yang bekerja di sektor pertanian.
“Sensus Pertanian (ST) 2023, untuk memotret kondisi sektor pertanian secara komprehensif sehingga mampu memberikan informasi untuk pengambilan keputusan para pembuat kebijakan. Data hasil ST 2023 juga akan memberikan dukungan pada pembentukan indikator SDGs pertanian, menghasilkan data small scale producer yang sesuai standar FAO,” ujar Jacob.
Dikatakannya, hasil ST 2023 akan menjadi rujukan strategis bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan demi kedaulatan pangan.
Kepala BPS Papua Barat, Merry, mengungkapkan ST 2023 dilaksanakan pada Juni hingga Juli 2023. Tujuannya untuk menyediakan data mengenai struktur pertanian nasional hingga level wilayah terkecil, menyediakan sampel pertanian yang mutakhir, serta sebagai benchmark dan rekonsiliasi statistik pertanian yang ada.
“Subsektor yang disensus meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa pertanian. Variabel-variabel yang didiseminasikan, yaitu usaha pertanian dan rumah tangga usaha pertanian, demografi pengelola usaha pertanian, lahan yang dikuasai, gurem, petani milenial, dan urban farming,” ungkap Merry. (LP3/Red)