SORONG, LinkPapua.com – Bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, disambut ratusan kader dan relawan saat tiba di Bandara DEO Sorong, Papua Barat Daya, Senin (20/11/2023). Di Sorong, Ganjar mengunjungi sejumlah tempat.
Ia juga menerima aspirasi perbaikan rumah tak layak huni di Kompleks Kokoda Kilometer 8. Disodori aspirasi, Ganjar berjanji akan merealisasikannya tanpa harus menunggunya menjadi presiden.
Penyambutan Ganjar tampak meriah. Ia disambut dengan suling tambur dari masyarakat Raja Ampat yang berdomisili di Sorong.
Ia juga dikalungkan kalung adat serta mahkota adat Papua. Setelah menjalani prosesi penyambutan, mantan Gubernur Jawa Tengah ini melanjutkan perjalanan menuju Kompleks Kokoda.
Ia ditemani Ketua DPD Pagama, Paul Vincent Mayor; Ketua GMNI Papua Barat Daya, Yosep Titirlolobi; serta beberapa ketua parpol koalisi. Di sana ia disambut Kepala Suku Besar Imeko se Sorong Raya dengan prosesi adat menginjak piring serta pangalungan adat dan jubah adat Imeko.
Pada kesempatan itu, Ganjar menerima aspirasi berupa proposal dari masyarakat Imeko. Ganjar berpesan dengan adanya aspirasi ini, ia berjanji akan menindaklanjutinya.
“Bukan hanya saya terpilih menjadi presiden lalu saya jawab ya. Bapak dan Ibu semua yang saya cintai dan hormati, namun saya akan melanjutkan kepada rekan-rekan kerja saya. Bulan depan insyaallah semua akan jalan sesuai dengan rencana,” tutur Ganjar.
Setelah melanjutkan perjalanan dari Kompleks Kokoda, Ganjar bersama simpatisan dan pendukung menuju Pelabuhan Marina. Di sana rombongan beristirahat sejenak. Ganjar memberi sambutan di depan para simpatisan.
“Kedatangan saya bukan dari tempat yang layak dan bagus, namun saya bersyukur bisa datang dan langsung melihat ada beberapa rumah yang ditunjuk oleh kepala suku Imeko di Kompleks Kokoda. Insyaallah harus saya bantu karena rumah yang mereka tinggali tidak layak untuk dihuni,” terang Ganjar.
“Saya akan memberikan rumah layak huni kepada Saudara-Saudara kami yang tadi saya sendiri sudah melihat dengan mata saya sendiri. Saya membangun dengan hati, bukan dengan mata,” tutup Ganjar sebelum bertolak ke Waisai. (*/Red)