MANOKWARI, linkpapua.com– Ketua Perkumpulan Perempuan Arfak (PPA) Papua Barat, Indriyanti Yemima Mandacan mengatakan, ke depan seluruh perempuan Arfak harus terdata secara administratif dalam kepengurusan PPA. Ini agar semua terangkum dalam database PPA.
“Jadi ke depan kita memiliki database. Ini penting untuk mengukur seberapa besar kekuatan Perempuan Arfak,” jelas Indriyanti.
Menurutnya, tak hanya menjadi parameter kuantitas. Dengan database yang jelas, bisa memetakan potensi yang dimiliki PPA.
“Sehingga kita bisa menjadi kekuatan dalam berbagai bidang. Kita bisa agen perubahan sosial, ekonomi. Bahkan mungkin dengan kekuatan yang kita punya, akan kekuatan politik di Papua Barat,” terang Indriyanti.
Pendataan perempuan Arfak akan dilakukan di 5 kabupaten di Papua Barat. Pendataan akan menjangkau semua distrik dan kampung. Dari kategori Perempuan Arfak asli hingga yang sudah peranakan.
Seperti diketahui, Perkumpulan Perempuan Arfak (PPA) Provinsi Papua Barat merayakan HUT ke-11. HUT tahun ini diharap menjadi momentum perubahan bagi Perempuan Arfak.
Indriyanti mengatakan, perayaan hari jadi Perkumpulan Perempuan Arfak ke 11, telah menetapkan berbagai program kerja. Ia pun berharap, tahun ini menjadi tonggak awal kemajuan PPA.
“Sebagai Ketua Perempuan Arfak, tak putus dan tak henti berterima kasih atas penyertaan Tuhan yang terlalu baik, mengingat dan merenungkan kasih Tuhan yang tidak bisa kita hitung dan cerita hingga pengujung tahun ini. Perempuan Arfak tetap bisa melaksanakan program kerja termasuk hari jadi perkumpulan kami yang ke 11 tahun hari ini,” kata Indriyanti Mandacan di sela-sela perayaan HUT ke-11.
HUT kali ini diwarnai lomba kreasi menu pangan lokal berbahan dasar keladi, kasbi dan petatas. Lomba diikuti belasan kelompok. Peserta berasal dari PW GKI se-kota Manokwari dan organisasi perempuan lainnya.
Kegiatan ini bukan sekadar perayaan seremoni. Melainkan kata Indriyanti, agar PPA bisa menjadi organisasi yang memasyarakat di 5 kabupaten hingga ke tingkat kelurahan.
“Kita ingin menunjukkan bahwa PPA bisa berkontribusi dalam membantu program stunting dan mendukung ketahanan pangan lokal,” jelasnya.
Terkait pencapaian PPA di usia 11 tahun, Indriyanti mengakui masih jauh dari kesuksesan. Namun pihaknya telah meletakkan pondasi menuju orhanisasi yang kontributif dan mandiri.
Di perayaan ulang tahun PPA kali ini undangan yang hadir dari sebagian organisasi perempuan. Juga Perkumpulan Wanita dari denominasi gereja yang ikut mendukung lewat keikutsertaan lomba pangan lokal.
“Isu-isu dari kebijakan pemerintah Provinsi Papua Barat soal stunting, ketahanan pangan lokal, kami dari Perempuan Arfak sudah melakukannya. Sebagai pengetahuan juga bagi ibu hamil agar memperhatikan gizi anak yang dimulai dari dalam kandungan sampai balita,” terang Indriyanti.
Diakuinya, 8 bulan menjabat sebagai Ketua Perempuan Arfak Papua Barat masih banyak yang kurang. Ke depan ia berjanji akan bekerja keras memajukan kualitas Perempuan Arfak. (LP1/red)