25.8 C
Manokwari
Rabu, Juni 4, 2025
25.8 C
Manokwari
More

    Dinkes Papua Barat Apresiasi Deklarasi Pegaf sebagai Daerah Bebas Malaria

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pegunungan Arfak (Pegaf) atas deklarasi resmi mereka sebagai daerah bebas malaria.

    “Berdasarkan hasil kajian epidemiologi dan tim ahli baik dari provinsi maupun tim ahli dari Kementerian Kesehatan, Pegunungan Arfak dikatakan layak untuk dilakukan penilaian daerah bebas malaria,” ujar Kepala Seksi P2M Dinkes Papua Barat, Edi Sunandar, membacakan sambutan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, Feny Mayana Paisey, pada peringatan Hari Malaria Sedunia di Swiss Belhotel Manokwari, Selasa (7/11/2023).

    Baca juga:  Ditlantas Polda Papua Barat Gelar Rakernis Fungsi Lalu Lintas, Ini Poin Pentingnya!

    Edy menyatakan bahwa peringatan Hari Malaria Sedunia menjadi momentum penting dalam mendukung dan mendorong eliminasi malaria. Eliminasi malaria, kata dia, adalah upaya memutus rantai penularan penyakit malaria di suatu wilayah secara berkesinambungan sehingga angka penyakit ini dapat ditekan seminim mungkin dan tidak menjadi masalah kesehatan.

    “Kriteria eliminasi malaria atau daerah yang dikatakan bebas malaria tidak berarti tidak ada kasus malaria sama sekali. Namun, tidak boleh ada penularan penyakit malaria selama tiga tahun berturut-turut di wilayah tersebut,” jelasnya.

    Baca juga:  Warga Pulau Lemon Keluhkan soal Abrasi pada Anggota DPRK Manokwari Haryono May

    Upaya mencapai eliminasi malaria, Dinkes Papua Barat bekerja sama Dinkes Pegaf telah melakukan berbagai langkah, seperti mendorong kelengkapan dan ketepatan laporan kasus.

    “Kami ingin melaporkan bahwa pada pertemuan monitoring evaluasi tingkat provinsi kemarin, Dinas Kesehatan Pegunungan Arfak mendapatkan penghargaan atas pelaporan yang 100 persen tepat waktu dan lengkap serta penelitian epidemiologi 100 persen,” beber Edi.

    Upaya selanjutnya adalah pelatihan tenaga analis malaria. Edi juga mengungkapkan UNICEF melalui Himpunan Ahli Keselamatan Lingkungan memberikan dukungan dengan menempatkan tenaga teknis asisten malaria yang mendampingi proses persiapan eliminasi di Pegaf selama dua bulan.

    Baca juga:  Duga Ada "Permainan" di UPTD LPSE, Yan Cristian: Hentikan Tindakan Busuk yang Jatuhkan Citra Dominggus

    Selain itu, telah dilakukan survei di empat puskesmas yang memiliki kasus tinggi selama tiga tahun terakhir, dengan total 12 kampung sebagai lokasi survei. Hasil survei tersebut tidak menemukan jentik-jentik nyamuk yang menunjukkan langkah-langkah pencegahan telah berhasil.

    Beberapa rekomendasi yang telah diimplementasikan bersama adalah peningkatan kegiatan penemuan kasus secara aktif dan memastikan semua kasus tercatat dalam pelaporan SISMAL. Selain itu, serta melatih tenaga entomologi tingkat kabupaten untuk melaksanakan tugas-tugas entomologi. (LP12/Red)

    Latest articles

    Ekspor Papua Barat dan Papua Barat Daya Kompak Turun di April...

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.com - Kinerja ekspor Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya mengalami penurunan pada April 2025. Meski begitu, kedua provinsi masih mencatatkan surplus...

    More like this

    Ekspor Papua Barat dan Papua Barat Daya Kompak Turun di April 2025

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Kinerja ekspor Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya mengalami penurunan...

    BGN dan Komisi IX DPR RI Sosialisasikan MBG di Mansel, Dorong Warga Lokal Kelola Dapur

    MANSEL, LinkPapua.com - Badan Gizi Nasional (BGN) bersama anggota Komisi IX DPR RI bidang...

    Gerindra Papua Barat Desak Penutupan Aktivitas PETI di Papua Barat

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Maraknya Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Wilayah Papua Barat , dinilai Tak...