MANOKWARI, LinkPapua.com – Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Papua Barat mengadakan lomba cipta menu kreasi pangan lokal berbasis beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA), Rabu (5/7/2023).
Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Papua Barat, Abdul Latief Suaeri, menyatakan lomba ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sebagai upaya edukasi, pendidikan, dan promosi terhadap pangan lokal.
“Lomba ini diadakan untuk mengangkat citra makanan khas daerah yang selama ini kalah dengan makanan modern,” ujar Latief.
Ia menjelaskan bahwa penting untuk mengembangkan menu-menu berbasis pada kearifan lokal. Selain itu, menu-menu tersebut juga harus menggunakan resep-resep lokal agar tercipta makanan-makanan baru yang unik, menarik, dan tak kalah dengan makanan siap saji.
Latief juga menyampaikan saat ini pangan pokok di Papua Barat masih bergantung pada beras dan terigu. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pangan masih mengimpor dari negara lain.
“Untuk mengurangi ketergantungan pada beras dan terigu, kita perlu mengembangkan sumber daya pangan lokal seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, pisang, dan bahan pangan lainnya,” paparnya.
Meskipun mengonsumsi makanan lokal, Latief menekankan pentingnya mempertahankan nilai gizi seimbang.
“Kita memiliki banyak potensi dari kekayaan alam, seperti ikan yang bisa diolah menjadi sumber protein hewani. Selain itu, kita juga masih memiliki lahan yang dapat digunakan untuk mengembangkan buah-buahan dan sayuran,” ungkapnya.
Ia berharap lomba ini dapat diadakan secara rutin dan dikenalkan kepada masyarakat sebagai langkah konkret dalam mempromosikan pangan lokal. (LP9/Red)