SORONG, LinkPapua.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) berkomitmen mendukung pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pendidikan vokasi.
Dukungan terhadap pendidikan vokasi dalam jangka panjang akan memberikan manfaat bagi industri hulu migas sendiri, terutama dalam menghadirkan SDM lokal yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
Demikian disampaikan Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku (Pamalu), Subagyo, saat mengunjungi kampus Politeknik (Poltek) Pelayaran Sorong, Distrik Malaseum, Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (6/6/2023).
Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan yang memulai Forum Pra Kapasitas Nasional (Kapnas) Wilayah Papua dan Maluku, yang akan berlangsung selama dua hari, 7 dan 8 Juni 2023, bertujuan untuk mempertemukan semua pemangku kepentingan yang ingin mendorong kemampuan daerah terus diperkuat.
Dalam kunjungan ini, hadir Kepala Kelompok Kerja Kapasitas Nasional, Divisi Rantai Suplai SKK Migas, Maria Kristanti Wiharto; Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi Wilayah Papua dan Maluku, Galih Agusetiawan; Kepala Forum Kapnas III 2023, Ferry Sarjana; serta panitia Kapnas III Wilayah Papua dan Maluku.
Menurut Subagyo, kunjungan ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kemitraan antara SKK Migas, KKKS, dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk di bidang pendidikan vokasi.
“Kami berharap, kemitraan di dalam ekosistem industri hulu migas semakin luas dan kuat. Di sisi lain, kami mendorong para mahasiswa agar dapat melihat peluang di bidang pelayaran yang merupakan salah satu bidang penunjang industri hulu migas,” katanya.
Direktur Poltek Pelayaran Sorong, Budi Riyanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Poltek Pelayaran Sorong merupakan perguruan tinggi vokasi yang berada di bawah Badan Pengembangan SDM, Kementerian Perhubungan. Saat ini, terdapat 160 tenaga pendidik yang mengajar 557 mahasiswa.
“Dengan adanya dukungan SKK dan KKKS, kami berharap ke depan ada kerja sama yang lebih lanjut antara SKK Migas dan Kementerian Perhubungan melalui Politeknik Pelayaran Sorong, terkait pengembangan karier di industri hulu migas di wilayah Papua dan Maluku,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Forum Kapnas III 2023, Ferry Sarjana, mengatakan kemitraan antara dunia industri dan pendidikan vokasi diharapkan akan menghasilkan calon tenaga kerja lokal yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri, terutama industri hulu migas.
Salah satu contoh keberhasilan pemberdayaan masyarakat lokal di industri hulu migas di Papua ditunjukkan PT Intraco Dharma Ekatama. Menurut Direktur PT Intraco Dharma Ekatama, Nuryoso, hingga saat ini perusahaan tersebut telah menyerap 15-20 persen tenaga kerja lokal yang terampil sesuai dengan kebutuhan perusahaan. (*/Red)