28.5 C
Manokwari
Selasa, Mei 13, 2025
28.5 C
Manokwari
More

    Usai Pembinaan di Bapas, Remaja Manokwari Alami Gangguan Kejiwaan

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Manokwari mengonfirmasi seorang remaja berusia 17 tahun didiagnosis mengalami gejala gangguan kejiwaan (ODGJ). Remaja berinisial YB ini mengalami gejala kelainan jiwa sejak Desember 2022.

    YB yang ditangani saat ini merupakan remaja yang terdaftar di sebuah sekolah kejuruan di Manokwari. Dia pada satu waktu mengalami masalah lalu berurusan dengan pihak berwajib.

    Namun, karena masih berusia belasan tahun, YB diputuskan menjalani pembinaan di Bapas Manokwari.

    “Iya, dia mulai mengalami gejala itu sekitar bulan Desember 2022, beberapa hari setelah keluar dari Bapas,” kata Panggih Priyo, Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Manokwari, Rabu (1/2/2023).

    Baca juga:  Kejati Papua Barat Didesak Usut Proyek Jalan dan Jembatan di Distrik Sumuri

    Selama di Bapas, kata Panggih, warga binaan mendapatkan pelayanan baik. Mereka tidak ditahan, tetapi mendapat bimbingan rohani.

    Panggih menceritakan, YB awalnya tinggal bersama dengan kakaknya di Distrik Manokwari Selatan yang berprofesi sebagai pelayan atau hamba Tuhan. YB kerap melakukan hal-hal aneh di lingkungannya.

    “Bersama dengan keluarganya kita lalu memastikan kesehatan YB di dokter BNN karena perilakunya mengarah pada pengguna obat terlarang. Namun, setelah diperiksa hasilnya negatif, bahkan dokter menyarankan agar dibawa ke RSJ yang ada di Jayapura,” ucap Panggih.

    Baca juga:  Relawan Siap Kawal Penunjukan Petrus Makbon Sebagai Wakil Ketua DPR PB  

    Pemeriksaan secara medis terhadap YB dilakukan pada awal Januari 2023 lalu. Namun, karena kehidupan ekonomi keluarga yang tidak mendukung untuk YB dibawa ke RSJ di Jayapura, Bapas bersama dengan pihak keluarga membawa YB ke Rumah Aman UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Manokwari.

    “Kita titipkan di Rumah Aman UPTD PPA di bawah Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Manokwari karena kekurangan biaya untuk dibawa ke Jayapura,” katanya.

    Panggih mengaku kedua orang tua YB tinggal di Papua Barat Daya. Mereka memiliki penghasilan pas-pasan sehingga belum mampu membawa remaja itu ke Jayapura.

    Baca juga:  Heboh, Pria di Manokwari Nekat Panjat Tiang Listrik Bertegangan Tinggi

    “Harapan kami semua, ada pemerintah yang memperhatikan anak-anak ini terutama masalah ekonomi,” ucapnya.

    Panggih juga berharap ke depan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua barat membangun fasilitas RSJ di daerah ini agar memudahkan serta mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama warga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.

    “Gejala ODGJ ini juga perlu diperhatikan, jangan sampai ada kesalahan penanganan sehingga membuat korban ini semakin parah,” tuturnya. (*/Red)

    Latest articles

    Paus Leo XIV Ternyata Pernah ke Papua, KWI Harap Bisa Berkunjung...

    0
    JAKARTA, LinkPapua.com – Paus Leo XIV ternyata memiliki ikatan historis dengan Indonesia, khususnya Papua. Dua dekade lalu, sebelum menjadi pemimpin tertinggi Gereja Katolik, dia...

    More like this

    Hadiri Seleksi Paskibraka Tingkat Kabupaten, Mugiyono: Siapkan Diri dengan Baik

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Wakil Bupati Manokwari Mugiyono menghadiri pembukaan seleksi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) tingkat...

    Pemkab Bintuni Benahi Ruang Publik Telantar, Dimulai dari Taman Bangkit Bintuniku

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni, Papua Barat, mulai membenahi sejumlah...

    Jembatan Kali Obie Bintuni Mangkrak Tiga Tahun, Warga Terpaksa Bangun Jembatan Darurat

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Sudah tiga tahun lebih pembangunan Jembatan Kali Obie di Kampung...