Manokwari,Linkpapuabarat.com– Kodim 1801/Manokwari, membentuk Tim Penegak Protokol Kesehatan, untuk mendisplinkan masyarakat terhadap ancaman bahaya Covid-19.
Tim ini tidak lagi ‘mengejar’ pengunaan masker, tetapi lebih kepada pemberian pemahaman secara kooperatif bagi masyarakat.
“Bukan lagi operasi penggunaan masker, tetapi tim mendatangi dan memberi pemahaman tentang ancaman nyata Covid-19,” terang Dandim 1801/Manokwari, Kolonel Arm. Airlangga, Rabu (28/10/2020).
Menurutnya, cara itu dipilih agar masyarakat yang sebelumnya apatis dengan virus ini, memahami dan melaksanakan protokol kesehatan. Ini pun dilakukan hingga tingkat Koramil di wilayah kerja Kodim 1801/Manokwari.
Membagikan masker diakuinya sangat penting sebagai langkah pencegahan, tetapi baginya lebih penting adalah bagaimana merubah pola pikir masyarakat tentang Covid-19.
“Jadi, yang kita dobrak adalah mindset, agar kesadaran masyarakat terhadap Covid-19 itu benar-benar ancaman yang nyata,” paparnya.
Untuk menjalankan strategi anti mainstream itu, pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan diajak lebih fokus menggelar operasi demi meningkatkan kesadaran masyarakat.
Ia sangat yakin jika sebagian besar masyarakat masih acuh terhadap penggunaan masker. Lebih tepat menurut Dandim jika pemahaman masyarakat terkait Covid-19, lebih ditingkatkan dan menjaga kesehatan masing-masing pribadi.
“Bisa disaksikan sendiri, masih ada warga yang kumpul-kumpul dan tidak menerapkan protokol kesehatan. Ini sangat jauh dari harapan kita semua. Melawan Covid-19 harus total,” ujarnya lagi.
Sejauh ini di Papua Barat, hanya kabupaten Pegunungan Arfak yang masuk kategori Hijau dan belum tersentuh kasus Covid-19. Dengan merubah mindset masyarakat, diharapkan angka Covid-19 di Papua Barat, dapat ditekan tentu dengan peran maksimal seluruh pihak. (rls/*)