27.7 C
Manokwari
Minggu, Oktober 27, 2024
27.7 C
Manokwari
More

    Miris! 32 Nelayan Jateng Telantar di Pelabuhan Manokwari Usai Ditipu Oknum TNI

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Sebanyak 32 nelayan asal Jawa Tengah dan Sumatera Utara diturunkan paksa dari kapal Pelni saat tiba di Pelabuhan Manokwari, Papua Barat, Jumat (14/6/2024). Mereka kedapatan menumpang tanpa tiket. Para nelayan itu masih berada di teras ruang tunggu Pelabuhan Manokwari. Mereka mengaku menantikan bantuan dari keluarga di kampung.

    Para nelayan ini mengaku ditipu oknum TNI. Uang perbekalan yang diberikan pihak perusahaan tempat mereka bekerja sebelumnya dikumpulkan seorang anggota TNI yang mengaku akan membantu mereka mendapatkan tiket.

    “Kami 28 orang sudah kasih uang Rp1.050.000 ke Bapak Koramil di Biak, namanya Bapak Majid, untuk beli tiket kapal dari Biak ke Surabaya (Jawa Timur). Setelah itu kami disuruh naik ke kapal. Ternyata uang yang kami berikan tidak dipakai beli tiket. Akhirnya kami diturunkan di sini (Manokwari) oleh pihak kapal Pelni,” kata Hendrik.

    Baca juga:  Raperda Pertanggungjawaban APBD 2020 Disetujui, DPRD Manokwari Selip Sejumlah Catatan

    Petugas kapal Pelni terpaksa menurunkan mereka karena mereka diajarkan oknum TNI bahwa dikasih uang salam tempel setiap kapal masuk pelabuhan.

    “Kami diusir karena tidak ada tiket, padahal saat di Biak, Pak Koramil itu sempat mengembalikan Rp390 ribu. Katanya nanti di dalam kapal dikasih salam tempel (kepada anak buah kapal/ABK) kapal Pelni, sampai tujuan,” katanya lagi.

    Hendrik mengatakan setelah diturunkan dari kapal nelayan, mereka diarahkan pihak Syahbandar Biak agar menginap di salah satu penginapan menunggu kapal ke Surabaya.

    Baca juga:  3 Hari Aksi, KAHMI dan HMI Manokwari Kumpulkan Rp 21 Juta

    Para nelayan terpaksa menghubungi keluarga di kampung halaman untuk mengirim bantuan uang saat mereka di Manokwari. Kiriman uang tersebut untuk membeli tiket lanjutan dengan kapal Pelni yang memiliki rute Ternate-Bitung.

    Jumat sore mereka memilih kembali ke Biak menggunakan kapal perintis untuk bertemu kembali dengan pak Majid. Mereka ingin minta pertanggungjawaban soal uang tiket mereka yang sebelumnya dikumpulkan oleh pak Majid. Perlakuan Tidak Mengenakkan di Perusahaan.

    “Kami bekerja di kapal ikan Andalan Sumber Laut milik PT Starindo, tapi kami sering dicaci maki sama Kapten bernama AHY Sutanto. Dia sering menyebut kami dengan kalimat bukan manusia, tapi bintang sambil memvideokan,” kata Hendrik, warga Brebes, Jawa Tengah.

    Baca juga:  Dua Saudara Ditangkap atas Kasus Penikaman Pejasa Ojek di Manokwari

    Hendrik bersama teman-temannya yang berasal dari Brebes, Pekalongan (Jawa Tengah), dan Medan (Sumatera Utara) bekerja sebagai nelayan dengan kontrak satu tahun. Namun, baru lima bulan mereka diturunkan dari kapal nelayan dengan bekal uang Rp2 juta per orang.

    “Kami dicaci maki kapten setiap hari, bahkan puncaknya kami diturunkan di Biak, Papua, dengan dikasi bekal dua juta (Rp2 juta),” ucap Kiswanto, nelayan lainnya.

    Selama lima bulan bekerja di kapal nelayan, mereka mencari ikan di wilayah perairan Papua hingga perbatasan Papua Nugini. Mereka sering dicemooh oleh Kapten.

    “Bahkan ketika kami sakit, Kapten sering mengomel dan bilang kalian sebaiknya mati saja,” tutur Slamet, warga Pemalang, Jawa Tengah. (LP2/red)

    Latest articles

    BNPT dan FKPT Papua Barat Lakukan Pencegahan Paham Radikalisme, Intoleransi dan...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Papua Barat menggelar Forum Grup Discussion (FGD) untuk pencegahan paham radikalisme,...

    More like this

    BNPT dan FKPT Papua Barat Lakukan Pencegahan Paham Radikalisme, Intoleransi dan Terorisme

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Papua...

    Mohamad Lakotani : Flobamora Sudah Berkontribusi bagi Papua Barat 

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Mohamad Lakotani menghadiri pelantikan Pengurus Rumah Besar Flobamora (PRBF) Manokwari periode 2024-2029...

    Pj Gubernur Ali Baham Apresiasi Program Kebun Hidroponik yang Digagas Tangguh LNG 

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Kebun hidroponik percontohan di Kampung Tanah Merah Baru (TMB) yang dikembangkan oleh...