28 C
Manokwari
Senin, Maret 31, 2025
28 C
Manokwari
More

    Soal Proyek Penunjukan Langsung, Pengusaha Asal Sorong Raya Merasa Dianaktirikan

    Published on

    SORONG, Linkpapua.com – Sejumlah pengusaha asli Papua dari wilayah Sorong Raya mengeluhkan soal pembagian paket proyek penunjukan langsung (PL) dengan dana yang bersumber dari dana otonomi khusus (otsus). Selama Provinsi Papua Barat berdiri, mereka merasa seperti dianaktirikan.

    “Kami minta Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Papua Barat/PUPR) untuk merealisasikan janjinya. Bahwa akan dilakukan pembagian dana Rp25 miliar yang dibagi ke pengusaha asli Papua di wilayah Manokwari Raya Rp 17miliar dan wilayah Sorong Raya termasuk Fakfak Kaimana yang mendapat mendapat Rp8 miliar,” kata Yulianus Idji, salah seorang pengusaha, Selasa (20/9/2022)

    Baca juga:  Kantor Imigrasi Manokwari Minta Pemilik Penginapan Laporkan Keberadaan Orang Asing

    Pembagian paket berdasarkan nilai, sekitar Rp8 miliar kepada pengusaha di wilayah Sorong Raya meliputi Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, Tambrauw, Raja Ampat, Kaimana, dan Fakfak.

    Sementara, Rp17 miliar dibagikan ke wilayah Manokwari Raya meliputi Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, dan Teluk Wondama.

    “Menurut kami ini merupakan pembagian yang tidak adil. Meski demikian, selama ini kami terima saja,” ucap Yulianus.

    Yulianus mengungkapkan, dari Rp8 miliar itu yang baru diberikan malah Rp2 miliar. “Sudah diberikan. Pembagian sedikit. Malah hanya dikasih Rp2 miliar, terus Rp6 miliar ke mana,” ketusnya?

    Baca juga:  Bupati Teluk Bintuni Dorong Penurunan Angka Stunting lewat Pemberian Makanan Tambahan

    Pengusaha lainnya, Nehemia, mengatakan pembagian paket pekerjaan seperti ini terus terjadi tiap tahun sejak Papua Barat terbentuk. Padahal, menurut dia, anggaran dana otsus kepada Papua dan Papua Barat sangat besar.

    “Ini, kan, diperuntukkan buat orang asli Papua di semua sektor. Termasuk kami di bidang jasa konstruksi atau pengusaha asli Papua,” tutur Nehemia.

    Sementara, Jeckson Bauk mengatakan selama ini melihat kondisi dan sistem di Dinas PUPR Papua Barat sangat mengecewakan.

    Baca juga:  Pemprov Papua Barat Minta Bantuan Kementerian PUPR untuk Penanganan Bencana

    “Kami (dari Sorong Raya) seakan akan bukan punya provinsi ini. Di dalam sistem pembagian paket pekerjaan yang dilakukan oleh Kepala Dinas,” kata Jeckson.

    Dia berharap Kepala Dinas PUPR menyikapi pembagian paket pekerjaan ini agar tidak terjadi ketidakadilan bagi sesama orang asli Papua di Papua Barat.

    Paket pekerjaan penunjukan langsung atau PL merupakan kebijakan yang diberikan kepada para pengusaha atau kontraktor orang asli Papua.

    Sementara, Pj Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua Barat, Yohanes Momot, yang dikonfirmasi belum memberikan tanggapan. (LP/Red)

    Latest articles

    Mugiyono jadi Khotib Salat Idul Fitri 1446 H di lapangan Kodim...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Wakil Bupati Manokwari Mugiyono menjadi khotib pada Salat Idul Fitri 1446 H atau Senin 31/3/2025) di lapangan Kodim 1801/Manokwari. Dalam momentum tersebut dengan...

    More like this

    Pawai Takbir Lebaran Idulfitri, Bupati Bintuni Ajak Warga Pererat Silaturahmi

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, mengajak masyarakat untuk mempererat silaturahmi...

    Gubernur Papua Barat Resmikan Gedung Gereja GKI Alexander Apituley di Wasior

    TELUK WONDAMA, LinkPapua.com - Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, meresmikan gedung gereja Gereja Kristen...

    Bupati Wondama Paparkan LKPj 2024: Angka Kemiskinan Turun, Ekonomi Masyarakat Membaik

    TELUK WONDAMA, LinkPapua.com - Bupati Teluk Wondama, Elysa Auri, memaparkan capaian Pemerintah Kabupaten (Pemkab)...