BINTUNI, linkpapua.com- Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw melepas 82 siswa Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) Batch IX usai menjalani pendidikan, di Gedung Serba Guna Kali Kodok, Distrik Bintuni, Selasa (24/5/2022). Kasihiw mengatakan, jebolan P2TIM adalah SDM yang siap bekerja di sektor industri migas dunia.
Ia mengemukakan, Provinsi Papua Barat secara umum dan Teluk Bintuni secara khusus telah melakukan langkah-langkah strategis di sektor migas. Salah satunya dengan menyiapkan putra daerah untuk menjadi lokomotif migas di masa depan.
“Kita telah memulainya melalui pembukaan lembaga pendidikan yang bekerja sama dengan pihak industri, dalam hal ini Petrotekno. Kita membangun SDM. Mereka dilatih dan dididik untuk memiliki kualitas dan kapabilitas untuk bekerja pada proyek-proyek migas kelas dunia,” ujar Kasihiw.
Lembaga inilah yang selama kurang lebih telah 4 tahun berkarya di Teluk Bintuni, yaitu Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni yang pada hari ini kita saksikan proses pengukuhan lulusan angkatan kesembilan” ucap Bupati
Menurutnya, selama kurang lebih sembilan kali meluluskan peserta didik, lembaga ini membuktikan komitmennya. Dijelaskan Kasihiw, P2TIM telah menghasilkan anak-anak muda Papua untuk menjadi tenaga operatif kategori semi skill.
“Mereka menjadi tenaga kerja siap pakai di bidang industri dan migas. Anak-anak kita ini ada yang sudah berkesempatan untuk bekerja pada beragam industri baik di Teluk Bintuni maupun di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Batam, Halmahera dan lain-lain. Bahkan pada tahun 2021 lalu P2TIM dalam sinergi bersama pemerintah daerah berhasil memberangkatkan 19 lulusan P2TIM ke salah satu negara tetangga kita, Brunei Darussalam,” paparnya.
Semua itu kata Kasihiw adalah sebuah lompatan prestasi yang baik dan perlu ditingkatkan. Iapun berharap di masa depan akan ada banyak lagi negara yang bekerja sama dengan P2TIM untuk perekrutan tenaga kerja.
“Sejalan dengan itu, anak-anak kita yang pada hari ini kita saksikan kelulusannya, dalam waktu dekat juga akan segera mempersiapkan diri untuk bekerja di Maluku Utara,” kata Kasihiw.
Ia menyebutkan, di luar sana masih banyak industri yang membuka kesempatan berkarya bagi anak-anak Papua. Terutama yang sudah dibekali dengan 27 sertifikat bertaraf internasional untuk kompetensi pengelasan, perpipaan dan kelistrikan.
“Saya kira, hal ini tidak boleh kita sia-siakan. Bahkan, mulai angkatan kesepuluh mendatang, P2TIM akan menambah lagi satu program kompetensi, yaitu hospitality atau perhotelan,” ucapnya.
Kasihiw pun mengungkapkan obsesinya di masa depan. Kata dia, ke depannya Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni memiliki cita-cita besar untuk menjadikan lembaga ini sebagai lembaga pendidikan tinggi dengan program vokasi.
“Hari ini saya mewakili seluruh masyarakat Teluk Bintuni menaruh harapan besar di pundak kalian, yaitu bahwa setelah dilatih dan dididik di P2TIM kalian bisa menjadi tenaga kerja siap pakai di bidang migas yang berkompeten sesuai standar sertifikasi nasional dan internasional sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja asing yang bekerja di proyek migas seluruh dunia,” pintanya. (LP5/red)