26.2 C
Manokwari
Jumat, Mei 9, 2025
26.2 C
Manokwari
More

    Dugaan Pencemaran PT Medco, DLH Minta Limbah tak Dilepas ke Drainase

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Manokwari meminta PT Medco membuat kanal baru agar limbah tak dilepas ke drainase. Pelepasan limbah diduga menjadi penyebab rusaknya areal persawahan warga.

    Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati DLH Manokwari Yohanes Ada Lebang mengatakan, pihaknya sudah meminta PT Medco agar tidak ada limpahan air ke drainase. Perusahaan diminta menghindari risiko meski pencemaran.

    “Saran kami supaya tidak ada lagi air limpahan yang masuk ke drainase dan tidak sampai ke lahan sawah. Kalau tidak mengalir ke sawah pasti tidak akan jadi masalah,” ujar Yohanes, Jumat (22/4/2022).

    Baca juga:  KPU Manokwari: Sejumlah Parpol Gagal Lengkapi Administrasi, Calon Tetap TMS

    Menurutnya, alternatif satu satunya adalah perusahaan harus membuat kanal baru. Kanal ini berfungsi menjadi areal pelepasan air limbah dari Medco.

    Dijelaskan Yohanes, pada tahun 2020 DLH sudah pernah mengambil sampel di aliran drainase di SP 9 dan Sp 10. Jika saat ini tim kerja DPRD Manokwari akan melibatkan DLH untuk pengambilan sampel maka DLH siap untuk ikut turun lapangan.

    Baca juga:  Parah, Pencemaran di Kali Wariori, DPRD Desak DLHP Segera Uji Sampel

    “Pengambilan sampel bisa dilakukan dua tahun sekali. Jika masalah sampel dua tahun lalu kita sudah mengambil sampel. Jika tim kerja DPRD Manokwari ingin melibatkan DLH maka kami siap,” tuturnya.

    Dia mengaku pengambilan sampel dua tahun sekali dilakukan karena keterbatasan anggaran di dinas. Pengambilan sampel tidak bisa dilakukan secara berkala setiap tahunnya.

    “Namun jika ada laporan dari masyarakat ke DLH maka dinas akan turun lapangan,” ucapnya.

    Baca juga:  Buka Puasa bersama Pekerja Media, Kajati Papua Barat : Kita sama-sama punya peran dalam Penegakan Hukum

    Soal kondisi air yang hitam menurut Yohanes, belum tentu itu merupakan pencemaran. Bisa jadi hal tersebut malah menyuburkan tanaman.

    Disinggung mengenai aliran deras, ia menjelaskan, itu karena intensitas hujan yang cukup tinggi. Kondisi itu mengakibatkan meluapnya aliran drainase.

    “Karena curah hujan yang tinggi dari hulu ke hilir. Kita kemarin juga minta harus dilakukan normalisasi kali, namun masih ada kendala dan kalau ada pencemaran ini terjadi tidak ada unsur kesengajaan,” tandasnya.(LP9/Red)

    Latest articles

    Sembilan Tahun Beruntun, SKK Migas Kembali Kantongi Opini WTP

    0
    JAKARTA, LinkPapua.com – SKK Migas kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan tahun 2024. Ini menjadi tahun...

    More like this

    Sembilan Tahun Beruntun, SKK Migas Kembali Kantongi Opini WTP

    JAKARTA, LinkPapua.com – SKK Migas kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih opini Wajar Tanpa...

    Bupati Manokwari Tambah 6 Tenaga Ahli untuk Mendukung Pemerintahannya

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Bupati Manokwari Hermus Indou kembali menambah Tenaga (TA) untuk mendukung pemerintahannya bersama...

    Polri Tuntaskan Kasus Premanisme Lewat Operasi Serentak Untuk Jamin Keamanan dan Iklim Investasi

    JAKARTA, Linkpapua.com– Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mencatat telah menyelesaikan 3.326 perkara selama pelaksanaan...