27.7 C
Manokwari
Kamis, Mei 2, 2024
27.7 C
Manokwari
More

    Febry Jein Reses di Raja Ampat: Dapat Keluhan KDRT hingga Modal Usaha

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Anggota DPR Papua Barat, Febry Jein Andjar, membuka dialog dengan masyarakat di Distrik Waisai, Kota Raja Ampat. Dialog membedah berbagai persoalan sosial dan ekonomi di masyarakat.

    Selain di Waisai, dialog dalam rangka reses juga digelar di tiga lokasi. Yaitu di Kelurahan Sapordanco, Warsanbim, serta Bongkawir.

    Selain berdialog dengan masyarakat, Febry juga mengadakan pelatihan pengelolaan keuangan keluarga yang dihadiri ibu-ibu perwakilan setempat. Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan KB Kabupaten Raja Ampat, Aty.

    Baca juga:  Anggota DPR Papua Barat Mugiyono Minta Pemda Tata Kembali Kompleks Borobudur

    “Kegiatan ini disambut sangat baik oleh ibu-ibu mengingat betapa pentingnya mengelola keuangan keluarga di tengah pandemi COVID-19. Sejak pandemi perekonomian Kota Waisai sangat terpuruk. Pembatasan sosial dan pembatasan wilayah membuat ekonomi masyarakat tak bergerak,” jelas Febry, Selasa (8/3/2022).

    Menurut Febry, Raja Ampat adalah kabupaten yang mengandalkan sektor pariwisata. Namun, sektor ini terpukul akibat pembatasan sosial. Kata Febry, masyarakat merasakan dampak ekonomi yang sangat dalam.

    “Tidak ada pengunjung yang bisa masuk ke Waisai. Jangankan turis asing, pengunjung lokal juga tidak bisa melakukan wisata. Sehingga warga mengeluh kurangnya pemasukan keluarga,” terang dia.

    Baca juga:  Banyak Hambatan, Ekonomi Papua Barat Diprediksi Tetap Tumbuh di 2023

    Selain ekonomi, kaum perempuan Waisai juga menyuarakan tentang perlindungan dari kekerasan. Kekerasan dalam rumah tangga masih terbilang tinggi.

    Febry mengungkapkan, kaum perempuan berharap ada upaya konkret yang benar-benar bisa melindungi mereka. Karena selama ini mereka masih menjadi objek kekerasan.

    Selain itu, mereka juga meminta pemberdayaan potensi kaum perempuan menjadi perhatian serius pemerintah. Disebutkan Febry, warga berharap ada pelatihan peningkatan kapasitas, kepercayaan diri serta kursus keterampilan kepada ibu-ibu rumah tangga yang menjadi pekerja informal.

    Baca juga:  Pemprov Papua Barat Serahkan Ranperda Pertanggungjawaban APBD 2022 ke DPR

    “Kemudian bantuan modal juga sangat diharapkan mengingat kondisi perekonomian seperti sekarang ini sangat susah mencari tambahan penghasilan keluarga,” jelasnya.

    Sementara, di Kelurahan Bongkawir masyarakat mengeluhkan sulitnya pasokan air bersih. Menurut Febry, proyek pengadaan air bersih yang digagas dua tahun lalu belum beroperasi efektif.

    “Air bersih masih sulit. Belum sampai ke rumah-rumah warga. Ini yang diharapkan ada perubahan ke depan,” ucapnya. (LP3/Red)

    Latest articles

    Forkom Imekko Bersatu PBD Minta KPK Keluarkan Rekomendasi Cakada Bebas KKN

    0
    SORONG, Linkpapua.com - Forum Komunikasi Masyarakat Inanwatan Metemani Kokoda Bersatu (Forkom Imekko) Papua Barat Daya mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengeluarkan rekomendasi ke...

    More like this

    Universitas Caritas Papua Indonesia Resmi Hadir di Manokwari, Buka 5 Prodi

    MANOKWARI,linkpapua.com- Universitas Caritas Indonesia (UNCRI) secara resmi hadir di Kabupaten Manokwari tahun akademik 2024-2025....

    Hari Buruh, Pesan Pj Gubernur Ali Baham: Perjuangkan Keselamatan-Kesehatan Kerja!

    MANOKWARI,linkpapua.com- 1 Mei 2024 hari ini diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Pemprov Papua Barat...

    Pisah Sambut Pangdam Kasuari: Mayjen Ilyas Pamit, Mayjen Haryanto Lanjutkan Estafet

    MANOKWARI,linkpapua.com- Kodam XVIII Kasuari menggelar acara pisah sambut Pangdam XVIII Kasuari di Makodam Kasuari,...