MANOKWARI, Linkpapua.com- Bupati Manokwari Hermus Indou menyebut pelabuhan jadi salah satu potensi penyebaran Covid-19 ke Manokwari. Menempuh perjalanan lama menjadi potensi penumpang tertular Covid-19.
“Pelabuhan menjadi potensi penyebaran Covid-19 dari penumpang kapal. Kalau penumpang kapal kan waktu menempuh perjalanannya lebih lama sehingga itu bisa menyebabkan kelelahan sehingga turunnya imun tubuh,” kata Hermus dalam rapat bersama dengan Forkopimda, Minggu (4/7/2021).
Terlebih kata Hermus, penumpang kapal yang turun langsung tersebar sehingga sulit terdeteksi. “Kalau sudah begitu maka potensi tertularnya virus juga menjadi lebih besar. Apalagi penumpang kapal turun langsung tersebar sehingga sulit melakukan deteksi,” imbuhnya.
Dikatakannya, perlu melakukan tes swab di atas kapal yang disediakan oleh pengelola kapal sehingga bukan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
“Jika ada penumpang kapal yang terkonfirmasi positif, maka bisa disampaikan agar saat turun itu bisa dipisahkan jalurnya sehingga tidak sama dengan penumpang lainnya. Hal-hal detail seperti ini yang harus jadi perhatian agar bisa menekan penularan Covid-19,” pungkas Bupati.
Dalam kesempatan yang sama, Dandim 1801/Manokwari, Kolonel Arm Airlangga, menilai kebijakan penanganan penumpang di atas kapal sangat penting.
“Syarat rapid antigen itu kan berdasarkan kondisi penumpang saat itu, bisa saja karena perjalanan dalam waktu lama membuat kondisinya menurun. Sehingga perlu dites lagi setiap akan turun ke pelabuhan. Kalau negatif silakan lanjutkan perjalanan, tetapi jika positif maka petugas akan langsung melakukan penanganan,” terangnya.
Dengan peningkatan pasien Covid-19 di Manokwari, pemda juga berupaya menyiapkan fasilitas karantina selain rumah sakit. Selain rumah sakit, di Manokwari terdapat dua tempat fasilitas karantina, yaitu di Rusunawa Marina dan Balai Koperasi di Sogun.
Saat ini ratusan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 memilih melakukan isolasi mandiri. (LP3/Red)