28.7 C
Manokwari
Jumat, November 22, 2024
28.7 C
Manokwari
More

    Yulianus Thebu Kritik Pemkab Raja Ampat Buntut Balita Lahir tanpa Anus tak Dilayani

    Published on

    WAISAI, linkpapua.com- Demisioner Anggota MRP Papua Barat, Yulianus Thebu melayangkan kritik kepada Pemkab Raja Ampat terkait adanya seorang pasien balita yang tidak mendapatkan bantuan kesehatan karena orang tuanya tak ber-KTP Raja Ampat. Sang balita sempat menarik perhatian karena ia lahir tanpa anus.

    Menurut Yulianus Thebu, Pemkab Raja Ampat seharusnya tidak mempersoalkan dokumen Kependudukan orang tua yang bersangkutan. Sebab dana otsus sektor kesehatan sudah sangat jelas peruntukannya untuk mereka yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

    “Pemda Raja Ampat tidak bisa permasalahkan hal itu (ber-KTP Raja Ampat) dan segala macam. Karena kita ketahui bahwa Marga Drimlol merupakan penduduk asli Raja Ampat dari Suku Mat’Bat. Siapa pun yang tugas lama di Raja Ampat pasti tau itu,” kata Yulianus Thebu melalui sambungan WhatsApp, Rabu (25/10/2023)

    Baca juga:  Tim Penilaian Kemajuan Desa/Kelurahan Provinsi Kunjungi Raja Ampat

    Yulianus juga menyoroti statemen Sekretaris Daerah Kabupaten Raja Ampat Yusup Salim. Ia menyebut statemen sekda tidak etis.

    Yusup dalam pernyataannya membeberkan, bahwa orang tua ibu dari balita berinisial OM itu benar orang Raja Ampat. Namun tidak memiliki KTP Raja Ampat. Dan saat ini yang bersangkutan bertempat tinggal di Kota Sorong dan menjadi penduduk Kota Sorong.

    Dengan alasan ini, OM tak bisa diberikan bantuan kesehatan di Raja Ampat.

    “Bantuan kesehatan kepada warga selalu direspons dengan cepat sesuai SOP. Dengan syarat utama ber-KTP Raja Ampat. Hal ini dikarenakan sumber dana untuk bantuan kesehatan bersumber dari dana otsus yang diperuntukan untuk masyarakat Raja Ampat,” ujar Yusup.

    Pernyataan ini yang disebut Yulianus tidak etis. Menurutnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat tidak kreatif. Karena sumber dana pelayanan kesehatan bersumber dari dana otsus, secara otomatis peruntukannya untuk membantu orang asli Papua berobat di mana saja.

    Baca juga:  Kantor DPRK Manokwari Diblokade, Aktivitas Terhenti

    “Mestinya di Raja Ampat itu harus ada Kartu Papua Sehat, atau katakanlah Kartu Raja Ampat Sehat. Jadi orang berobat tidak pakai KTP,” bebernya.

    Bahkan mantan ASN Raja Ampat itu menantang Sekretariat Daerah Kabupaten Raja Ampat untuk buka-bukaan terkait penggunaan dana otsus. Ia meminta agar dibuka seberapa banyak orang asli Papua yang sakit di Raja Ampat danbesarannya yang telah dibiayai dari dana otsus.

    “Kalau bicara soal dana Otsus, Pak Sekda buka-buka saja dana Otsus untuk membiayai orang asli Papua yang sakit di Raja Ampat itu sudah berapa dan jumlah biayanya berapa. Jangan-jangan dana Otsus digunakan untuk siapa saja yang ber-KTP Raja Ampat, jika saja hal itu terjadi, ada kekeliruan sebab dana Otsus peruntukannya untuk orang asli Papua,” tandasnya

    Baca juga:  Bertemu Staf Komisi III DPR RI, Kajati PB Curhat Soal Kantor yang Masih Numpang

    Lebih lanjut, ia mengatakan jika Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat memikirkan nantinya ada temuan atau kesulitan dalam pertanggungjawaban dana Otsus akibat membantu orang Papua dari Raja Ampat yang tidak memiliki KTP Raja Ampat, menurut Yulianus, bisa bertanya balik, kira-kira sudah berapa banyak orang asli Papua di Raja Ampat yang sakit dan berobat menggunakan dana Otsus. Sehingga jika Pemda biayai pasien ini (balita OM) bisa jadi temuan.

    “Kalau begini caranya, kita terkesan menutup tanggung jawab kita sebagai Pemerintah,” tukasnya. (LP10/red)

    Latest articles

    Kasus Pemalsuan Dokumen CPNS PB Sudah P21, Polda Segera Serahkan 9...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Polda Papua Barat menyatakan, berkas perkara dugaan pemalsuan dokumen penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Pemprov Papua Barat telah lengkap atau...

    More like this

    Legislator Perindo Musa Naa Ajak Masyarakat Teluk Bintuni Menangkan Yo Join

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com– Politisi Partai Perindo yang juga anggota DPRD Papua Barat Musa Naa mengajak...

    BPK RI Papua Barat: Tak Semua Data Boleh Dibuka ke Media  

    MANOKWARI,Linkpapua.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Papua Barat menggelar sharing session dengan...

    Bawaslu Papua Barat Ingatkan Logistik Harus Tiba di TPS pada H-1

    MANOKWARI,Linkpapua.com - Bawaslu Papua Barat memastikan distribusi logistik Pilkada 2024 harus telah tiba di...