26.3 C
Manokwari
Minggu, Februari 23, 2025
26.3 C
Manokwari
More

    Waterpauw: Kita Kaya SDA, Harusnya Prevalensi Stunting Bisa Ditekan

    Published on

    SORONG, Linkpapua.com – Stunting harus diatasi dengan keterlibatan komprehensif semua pihak. Percepatan penurunan stunting hanya bisa dilakukan jika semua leading sektor mengambil peran.

    Demikian yang menjadi fokus diskusi pada Rapat Kerja (Raker) Bupati/Wali Kota se-Papua Barat di Kabupaten Sorong, Kamis (20/10/2022). Rapat dipimpin penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw

    Waterpauw mengatakan, pemanfaatan sumber daya alam (SDA) harusnya beririsan dengan turunnya angka stunting di Papua Barat. Ia menyebut Papua Barat punya SDA melimpah tapi belum mampu mendongkrak grafik gizi masyarakat.

    Baca juga:  Dinilai Berdedikasi, PT Matahari Digital Printing Raih Award dari BPJS Kesehatan Manokwari

    “Oleh mama-mama Papua dapat meningkatkan ekonomi dan kebutuhan rumah tangga, terutama kebutuhan pokok. Hendaknya hal ini diimplementasikan semua pihak sehingga dapat meningkatkan perekonomian,” ujar Paulus.

    Selain itu, hal tersebut penting dalam menunjang perbaikan serta pemberian gizi seimbang bagi anak usia menyusui hingga produktif. Kata Waterpauw, semua itu bertujuan menekan angka prevalensi stunting Papua Barat yang tinggi.

    Baca juga:  APBD Menyusut Rp2 Triliun, Waterpauw Minta OPD Pakai Duit Lebih Efisien

    “Kita juga punya kewajiban untuk berbicara tentang stunting, berbicara tentang kemiskinan ekstrem. Coba kita diskusikan bersama, saya sudah mendengar dari mana-mana, kalau kita punya mama-mama dorang juga mau dimanja,” paparnya.

    Lanjut dia, Papua Barat sangat kaya dengan SDA. Harusnya, kata dia, hal ini beriringan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dalam hal ini para ibu, agar dapat merawat, menyusui, dan memberikan makanan yang sehat dengan gizi seimbang.

    Baca juga:  PWKI Papua Barat Gelar Seminar Tingkatkan SDM Perempuan Kristen

    “Anak-anak kita sebagai generasi penerus dapat hidup tumbuh dengan sehat,” ungkapnya.

    Sesuai data yang dihimpun, angka prevalensi stunting di Papua Barat tahun 2022 berada pada angka 26,12 persen. Ini merupakan angka terbesar dari seluruh provinsi se-Indonesia. (LP9/red) 

    Latest articles

    Panitia HUT dan Natal 2024 Resmi Dibubarkan, PPA Papia Barat Komitmen...

    0
    MANOKWARI, linkpapua.com- Panitia HUT ke-12 dan Panitia Natal 2024 Perkumpulan Perempuan Arfak (PPA) Papua Barat resmi dibubarkan, Minggu (22/2). Seremoni pembubaran berlangsung di K2...

    More like this

    Panitia HUT dan Natal 2024 Resmi Dibubarkan, PPA Papia Barat Komitmen Wujudkan Program 2025

    MANOKWARI, linkpapua.com- Panitia HUT ke-12 dan Panitia Natal 2024 Perkumpulan Perempuan Arfak (PPA) Papua...

    Dorong Pemberdayaan Anak, PPA Papua Barat Bagi Bingkisan dan Buku Cerita di Sekolah Minggu Gereja Eklesia Aipiri

    MANOKWARI,Linkpapua.com -Perkumpulan Perempuan Arfak (PPA) membagikan 200 lebih paket bingkisan dan buku cerita Alkitab...

    Aplikasi Mobile JKN memudahkan Cek Status Kepersertaan

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang di selenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan...