27.8 C
Manokwari
Minggu, Mei 11, 2025
27.8 C
Manokwari
More

    Waterpauw Ajak Mahasiswa Polinef Lahirkan Solusi Masalah Papua Barat

    Published on

    FAKFAK, LinkPapua.com – Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa yang mengikuti pengenalan kampus Politeknik Negeri Fakfak (Polinef) di Auditorium Polinef, Senin (4/9/2023).

    Dalam kuliahnya, Waterpauw mendorong mahasiswa untuk aktif berdiskusi mengenai masalah dan isu-isu terkini yang tengah dihadapi Papua Barat.

    “Selamat kepada para maba (mahasiswa baru) Politeknik Negeri Fakfak. Semoga kegiatan ini dapat memberikan bekal baik bagi adik-adik mahasiswa yang akan memulai studinya,” katanya.

    Baca juga:  50 Tahun Korpri, Dominggus: Tetaplah Tangguh Demi Indonesia

    Mantan Kabaintelkam Polri ini juga menyoroti permasalahan stunting yang masih menjadi tantangan serius di Papua Barat.

    “Kita saat ini di Papua Barat masih tergolong tinggi karena angka prevalensi stunting per Juli 2023, yakni 11,80 persen,” ungkapnya.

    Ia menegaskan permasalahan stunting ini muncul sejak awal kehidupan anak, bahkan sebelum mereka masuk ke dunia pernikahan.

    Hal ini memiliki dampak besar pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Papua Barat, yang saat ini masih berada di bawah rata-rata nasional dengan angka 65,89, meraih predikat terendah kedua se-Indonesia.

    Baca juga:  Jelang Iduladha, Papua Barat Datangkan Hewan Kurban dari Luar Daerah

    Selain itu, Waterpauw juga menyoroti tingkat kemiskinan ekstrem yang masih tinggi di Papua Barat, termasuk di Fakfak, dengan persentase 9,38 persen pada 2022.

    “Hal-hal ini perlu juga didiskusikan bersama mahasiswa untuk melahirkan solusi,” ucapnya.

    Tak hanya itu, angka putus sekolah juga masih mengkhawatirkan di Papua Barat, dengan sekitar 68.988 anak yang terpaksa harus meninggalkan sekolah pada 2022.

    Baca juga:  Gubernur Papua Barat Minta Pemberkasan CPNS 1.002 Honorer Segera Diselesaikan

    “Ini juga perlu didiskusikan bersama, mengapa sampai bisa putus sekolah dan kita lihat di berbagai daerah memang masih banyak faktor yang memengaruhinya, dari tingkat ekonomi dan ketidakseriusan belajar,” bebernya,

    Karenanya, ia mengajak mahasiswa Polinef untuk memberikan perhatian khusus pada permasalahan ini dan tidak menjadi mahasiswa yang acuh tak acuh.

    “Sebagai mahasiswa harus melahirkan gagasan-gagasan segar yang dapat melahirkan solusi-solusi atas persoalan,” serunya. (LP2/Red)

    Latest articles

    Hari Raya Waisak di Sorong, Dimeriahkan Pawai Kerukunan-Atraksi Budaya

    0
    SORONG, LinkPapua.com - Hari Raya Waisak 2569 TB/2025 di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, berlangsung meriah dengan pawai kerukunan lintas agama dan atraksi budaya...

    More like this

    Hari Raya Waisak di Sorong, Dimeriahkan Pawai Kerukunan-Atraksi Budaya

    SORONG, LinkPapua.com - Hari Raya Waisak 2569 TB/2025 di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya,...

    PSSI Dihukum FIFA Akibat Ujaran Kebencian: Denda Rp400 Juta-Pembatasan Penonton

    JAKARTA, LinkPapua.com - FIFA menjatuhkan dua sanksi kepada PSSI buntut tindakan ujaran kebencian yang...

    Polisi Ringkus 135 Tersangka dalam Operasi Berantas Premanisme

    BANJARBARU, Linkpapua.com-Operasi Kepolisian Sikat 1 Intan Polda Kalimantan Selatan meringkus 135 tersangka dari 13...