MANOKWARI, Linkpapua.com- Penyebaran Covid-19 di Papua Barat terus mengalami peningkatan selama pandemi. Bahkan mencatat rekor kasus harian tertinggi dengan tambahan 85 orang pada 25 Juni 2021.
Data Satgas Covid-19 mencatat, kasus aktif sebanyak 512 orang dari 10.021 orang yang terkonfirmasi positif.
Saat ini virus Corona yang menjadi penyebab Covid-19 pun telah bermutasi menjadi berbagai varian dan telah menyebar ke beberapa negara.
Dari beragam mutasi itu, varian Delta asal India dianggap yang paling berbahaya. Dilansir dari berbagai sumber, varian baru yang dapat menular bahkan tanpa bersentuhan, disinyalir sudah masuk ke Indonesia.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Barat, Inspektur Jenderal Tornagogo Sihombing, mengatakan pihaknya akan menambah personel dan posko-posko pemeriksaan di tiap pintu keluar-masuk daerah, seperti bandar udara dan pelabuhan. Pemeriksaan juga akan diperketat.
“Kami (Polda Papua Barat) sudah sepakat dengan Panglima Kodam (Pangdam) untuk menambah personel dan posko-posko pemeriksaan. Ini bentuk antisipasi kami mencegah penyebaran Covid-19,” kata Tornagogo kepada sejumlah wartawan, Sabtu (26/6/2021), pada sela-sela vaksinasi massal di Mapolda Papua Barat.
Tornagogo mengungkap, penyebaran Covid-19 di Papua Barat memang meningkat drastis. Dari yang awalnya naik perlahan dengan angka kesembuhan tinggi, secara tiba-tiba naik tinggi dengan kasus aktif sebanyak 512 orang.
Kenaikan mendadak itu memicu kekhawatiran. Sebab, kata Tornagogo, Corona varian Delta asal India disinyalir telah masuk ke Indonesia. Tak ingin menduga-duga, pihaknya telah mengirimkan sampel pasien kasus baru positif Covid-19 ke Jakarta untuk diteliti.
“Lima dari enam orang dinyatakan positif Covid-19. Kami mendeteksi riwayat perjalanan dan mereka dari Kudus sebelum kembali ke Bintuni,” ujar Tornagogo. “Kami sudah kirimkan sampel positif mereka ke Jakarta, untuk diteliti karena yang dikhawatirkan varian asal India. Itu sangat berbahaya, satu masker saja tidak cukup, harus berlapis-lapis,” katanya lagi.
Langkah antisipasi lebih lanjut, Tornagogo mengimbau masyarakat di tiap kabupaten/kota agar selalu waspada. Dirinya juga mengingatkan masyarakat segera jalani vaksinasi. Sebab, vaksin merupakan cara yang ampuh dalam mengatasi Covid-19. Tak lupa dirinya juga memberi apresiasi bagi semua warga yang telah bersedia divaksin tanpa ada paksaan, baik itu dari kalangan umum, ASN, TNI/Polri bahkan kaum lansia sekalipun.
“Saya sudah meminta kepada Gubernur (Papua Barat) agar mengimbau juga masyarakat untuk tidak keluar daerah jika tidak benar-benar ada kepentingan mendesak,” ujar Tornagogo. “Langkah antisipasi lainnya, bagi masyarakat yang belum divaksin segeralah vaksin. Varian India itu penularannya sangat cepat, kelipatannya tinggi,” katanya lagi.
Selain itu, Tornagogo juga menginginkan agar pemerintah daerah memaksimalkan ketersediaan rumah sakit dan tempat isolasi mandiri. Menurutnya, tempat-tempat itu harus disiapkan sememadai mungkin untuk mengatasi kasus positif, juga sebagai langkah mengantisipasi varian baru masuk ke Papua Barat.
“Saya juga ingin pemda menyiapkan ketersediaan rumah sakit dan isolasi mandiri. Itu penting untuk mengatasi masalah ini,” kata Tornagogo. (LP7/Red)