MANOKWARI,Linkpapuabarat.com-Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 telah tiba di Indonesia yang didatangkan pemerintah dari Tiongkok beberapa waktu lalu.
Program vaksinasi akan segera dilaksanakan setelah vaksin sinovac tersebut telah melalui uji klinis serta beberapa tahapan yang lain.
Juru bicara penanganan COVID-19 Provinsi Papua Barat, dr Arnold Tiniap mengimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meskipun vaksin COVID-19 sudah ditemukan.
Menurut Arnold dengan program vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah tidak serta merta masyarakat bebas beraktivitas tanpa protokol kesehatan.
“Waspada terhadap penularan COVID-19 masih tetap wajib karena belum semua warga diberikan vaksin,” kata Arnold.
Dia menyebutkan dosis vaksin yang dibeli pemerintah pusat sangat terbatas. Jumlah dosis vaksin yang tersedia belum bisa mencover seluruh penduduk termasuk Papua Barat.
Vaksinasi tahap pertama akan diprioritaskan bagi kelompok yang berada pada garis terdepan dalam penanganan COVID-19 seperti tenaga kesehatan, anggota TNI serta Polri yang terlibat langsung dalam penanganan dan pencegahan COVID-19.
“Kemungkinan juga guru karena mulai tahun depan pemerintah akan menerapkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka,” sebut Arnold
Tiniap menjelaskan vaksinasi bertujuan untuk merangsang kekebalan tubuh agar peka serta kuat dalam menetekai dan melawan virus. Vaksinasi setidaknya harus dilakukan terhadap 70 hingga 80 persen dari total jumlah penduduk.
“Kalau sudah mencapai 70 hingga 80 persen baru protokol kesehatan bisa diperlonggar. Sepanjang itu belum tercapai kita harus tetap waspada, memakai masker, jaga jarak, rutin cuci tangan dan lain sebagainya,” kata Tiniap menjelaskan.(LPB1/red)