MAYBRAT, Linkpapua.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat merilis update penanganan bencana alam banjir yang terjadi di Distrik Mare Selatan, Kabupaten Maybrat, Rabu (27/7/2022).
Kepala BPBD Papua Barat, Derek Ampnir, mengatakan hujan deras yang mengguyur 21 hingga 23 Juli 2022 menjadikan kawasan permukiman warga bertopografi lembah tergenang. Genangan membentuk kolam dengan kedalaman 10 sampai 30 meter akibat tidak adanya saluran pembuangan ke Danau Ayamaru.
Imbasnya, layanan dan kebutuhan dasar masyarakat di sembilan kampung saat ini mengalami gangguan. Pemulihan diperkirakan akan memakan waktu 1 hingga 3 bulan ke depan. “Bahkan bisa mencapai 6 bulan sampai 1 tahun jika air tidak surut dari kondisi saat ini,” kata Derek.
Derek mengungkapkan respons tanggap darurat yang telah diberikan, yakni layanan kebutuhan dasar kepala 36 kepala keluarga (KK) pada empat kampung. Selain itu, sarana angkutan berupa perahu kano bantuan BPBD Maybrat, perahu polyethylene bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat melalui BPBD Papua Barat telah dioperasikan.
Perahu polyethylene ini digunakan untuk mengangkut warga hingga bantuan bahan makanan. Sementara, obat-obatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Papua Barat, masker maupun hand sanitizer, telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maybrat, untuk diteruskan kepada kepala distrik dan kepala puskesmas setempat.
“Kebutuhan mendesak masyarakat yang dapat kami sarankan adalah hunian sementara untuk 36 KK, fasilitas umum, sanitasi, air bersih, dan listrik,” ucap Derek. (LP2/Red)