27.7 C
Manokwari
Jumat, Mei 9, 2025
27.7 C
Manokwari
More

    UNESCO Minta Gubernur Perkuat Larangan Perburuan Penyu di Papua Barat

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Markus Fatem, petugas konservasi penyu belimbing UNESCO Perwakilan Tambrauw Papua Barat, mengatakan akan melakukan langkah konkret untuk konservasi penyu belimbing. Ia akan menemui Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, guna membahas upaya perlindungan di masa depan.

    “Sebagai kepala wilayah gubernuran di Taman Pesisir Jeen Womom, Gubernur PB perlu memahami tingkat kegiatan perlindungan dan pemanfaatan konservasi penyu belimbing untuk kehidupan berkelanjutan di masa depan berdasarkan prinsip-prinsip Biodiversitas Internasional,” terang Markus dalam keterangan tertulis, Senin (21/2/2022).

    Markus mengaku akan audiensi dalam waktu dekat. Menurutnya, konservasi penyu di pasir panjang telah disiapkan proposalnya.

    Baca juga:  Digadang Masuk Bursa Calon Sekda Papua Barat, Lazarus Indou: Saya Syukur

    Markus menjelaskan, proposal terkait yang ia maksudkan yakni kegiatan perlindungan penyu belimbing yang harus dimasukkan dalam peraturan daerah khusus (perdasus) tentang larangan perburuan satwa endemik khas Papua Barat.

    “Untuk Papua Barat kita ini provinsi konservasi patut diberi perlindungan terhadap satwa endemik melalui aturan-aturan lokal legal sektoral yang merupakan hak kekayaan hewan alam semesta dan budaya ini hak asasi manusia perlu wariskan berdasarkan penjabaran UU Nomor 2 Tahun 2021 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otsus Papua barat,” jelasnya.

    Baca juga:  Geopark Raja Ampat Ditetapkan Jadi UGGp, Pj Gubernur PBD Terima Sertifikat di Maroko

    Markus juga membeberkan dalam pelaksanaan kegiatan perlindungan dan pemanfaatan konservasi penyu belimbing, UNESCO bersama masyarakat adat dan para pemangku kepentingan konservasi bekerja sama.

    “Banyak masyarakat yang kita libatkan dalam kegiatan yang dimaksud namun terdapat dan masih banyak kekurangan. Nah, hal ini patut kami sampaikan pemerintah setempat untuk direspons secara baik,” bebernya.

    Ia mengutarakan selama kegiatan berjalan kurang lebih 10 tahun ini UNESCO memiliki mitra kerja yakni LPPM Unipa, WWF Indonesia, Yayasan Penyu Laut Indonesia, dan NOOA Amerika.

    Seperti diketahui, tiap tahunnya 75 persen aktivitas peneluran penyu belimbing di Pasifik Barat berpusat di pantai Jeen Yessa dan Jeen Syuab di Distrik Abun, Kabupaten Tambrauw. Walau lebih besar dari populasi penyu belimbing di Papua Nugini dan Kepulauan Solomon, jumlah sarang di Abun telah menurun 60-80 persen sejak tahun 1980-an.

    Baca juga:  KUA-PPAS 2024 Rp3,8 Triliun, Pemprov-DPR PB Minta OPD Berhemat

    Pengambilan penyu dan telurnya yang berlangsung dalam skala besar pada tahun 1970-an hingga 1990-an berkontribusi dalam penurunan jumlah penyu dan sarang. Walau kini pengambilan penyu dalam skala besar tidak lagi terjadi di Abun, sukses penetasan yang rendah menjadi kendala dalam regenerasi populasi penyu belimbing. (LP2/Red)

    Latest articles

    Polri Tuntaskan Kasus Premanisme Lewat Operasi Serentak Untuk Jamin Keamanan dan...

    0
    JAKARTA, Linkpapua.com– Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mencatat telah menyelesaikan 3.326 perkara selama pelaksanaan Operasi Kepolisian Kewilayahan secara serentak dimulai pada 1 Mei 2025....

    More like this

    Ratusan Kendaraan yang Ditilang semakin Menumpuk, Polisi Minta Warga Ambil Kendaraannya

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Satuan Lalu Lintas Polresta Manokwari mengimbau masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang diamankan...

    Konsultasi Publik RKPD 2026, Wagub Papua Barat Minta Program Prioritas Merata-Tepat Sasaran

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Wakil Gubernur (Wagub) Papua Barat, Mohamad Lakotani, menyampaikan pentingnya pemerataan program...

    Deadline Hari Ini 9 Mei, Honorer Papua Barat Tak Setor Berkas Otomatis Gugur

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Tenaga honorer di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat yang tidak...