29.9 C
Manokwari
Kamis, September 19, 2024
29.9 C
Manokwari
More

    UMP tak Naik, Buruh TKBM Raja Ampat Minta Disnaker Turun Tangan

    Published on

    WAISAI, linkpapua.com– Peringatan May Day harus menjadi momentum kebersamaan bagi pekerja, pengusaha, dan pemerintah untuk berdialog dan mencari jalan terbaik menuju hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan. Harmonisasi ini yang akan melahirkan kesejahteraan bagi para buruh.

    Demikian disampaikan Sekretaris Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Anton Poretoka, Selasa (2/5/2023). Menurutnya, buruh yang tergabung dalam TKBM memiliki peran strategis dalam perputaran ekonomi daerah.

    Baca juga:  Giliran Tokoh Pemuda Mat'bat Soroti Pemkab Raja Ampat

    Menurut Anton, kegiatan logistik memiliki posisi penting dalam mendukung keberlangsungan kegiatan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Proses bongkar muat dalam kegiatan ini perlu dilakukan dengan cepat dan efektif seiring kebutuhan masyarakat yang terus meningkat dan beraneka ragam.

    “Sayangnya kami di TKBM belum mendapatkan hak-hak secara penuh untuk menuju kesejahteraan. Mulai dari tarif yang belum jelas. Juga UMP tidak naik naik,” terang dia.

    Anggota TKBM sendiri umumnya berasal dari masyarakat sekitar lokasi pelabuhan. Mereka telah bekerja secara konsisten sejak dulu.

    Baca juga:  Pemerintah Kampung Se-Raja Ampat Tingkatkan Layanan Administrasi-Layanan dengan e-Swa Desa

    “Hal ini pun kami selaku pengurus TKBM kota Waisai saya pribadi selaku sekertaris sangat menyayangkan hal ini, karena sampai saat ini pun belum ada penetapan tarif yang sah, dan kamipun belum ada titik terang soal penetapan tarif tersebut,” ucap Anton.

    Anton berharap, dinas terkait dalam hal ini dinas tenaga memberi perhatian terhadap masalah tersebut. Menurut Anton, ketetapan tarif telah dibahas bersama DPRD namun sampai saat ini juga belum ada titik terang.

    Baca juga:  Bertemu Staf Komisi III DPR RI, Kajati PB Curhat Soal Kantor yang Masih Numpang

    “Kami dari pihak buruh sangat rugi karena dua tahun selalu naik sesuai UMP. Tetapi sudah diputuskan bahwa, buruh TKBM UMP-nya naik dua tahun sekali. Oleh sebab itu kami berharap agar pemerintah daerah dapat membantu kami dalam proses kenaikan UMP. Ke depan harus jauh lebih baiklah,” tutup Anton. (LP10/red) 

    Latest articles

    FKPT Ajak Masyarakat Mansel Cegah Penyebaran Paham Radikal-Terorisme

    0
    MANSEL, Linkpapua.com- Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Papua Barat mengingatkan akan kerawanan penyebaran berbagai paham radikalisme di masyarakat. Paham radikal dan terorisme disebut tumbuh...

    More like this

    FKPT Ajak Masyarakat Mansel Cegah Penyebaran Paham Radikal-Terorisme

    MANSEL, Linkpapua.com- Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Papua Barat mengingatkan akan kerawanan penyebaran berbagai...

    Sambut Pilkada 2024, KPU Papua Barat Gelar Jalan Santai di Teluk Bintuni  

    TELUK BINTUNI,LinkPapua - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Barat menggelar jalan sehat menyongsong Pilkada...

    Warga Binaan Lapas Manokwari Diberi Pelatihan Seni Musik Khas Papua

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Lapas Kelas IIB Manokwari terus menunjukkan komitmen dalam pembinaan warga binaan....