MAYBRAT, Linkpapua.com – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim berada di belakang aksi penyerangan yang menewaskan seorang anggota TNI di Distrik Aifat, Maybrat, Papua Barat, Kamis pagi (20/1/2022). Juru Bicara TPNPB OPM, Seby Sambom menyatakan, pihaknya yang mengadang prajurit TNI saat menuju jembatan Kamundan.
“Iya benar kami telah menerima laporan dari Pimpinan Kodap IV Wilayah Sorong bahwa mereka berhasil menembak anggota TNI,” kata Seby Sambom, Kamis (20/1/2022).
Baku tembak TNI dan TPNPB OPM terjadi di perbatasan Kampung Fankario dan Kampung Kramat, Distrik Aifat Timur. Satu TNI gugur bernama Serda Miskel. Ia mengalami luka tembak di perut bagian kanan.
Serda Miskel adalah putra Papua. Saat ditanya insiden Penembakan yang menewaskan Prajurit TNI Orang Asli Papua OAP, Seby mengatakan, pihaknya tidak peduli. Karena mereka bagian dari TNI.
“Bagi kami pasukan OAP, mereka punya mata, mereka punya telinga. Tapi kepala batu. Datang mau bunuh Orang Papua sendiri,” ujar Sambom.
Dia pun mengklaim bahwa Orang Asli Papua yang jadi TNI dan Polri agar lebih baik bergabung ke TPNPB OPM dan meninggalkan NKRI.
Dalam peristiwa baku tembak, terdapat lima korban dari TNI Yon Zippur 20 PPA. Mereka di antaranya Serda Miskal Rumbiak Prajurit TNI AD asal Kabupaten Raja Ampat yang meninggal dunia. Selain itu Prada Azis Rengen, Prajurit TNI AD yang berasal dari Kabupaten Fakfak, Papua Barat mengalami luka tembak di bagian punggung belakang.
Serda Darusman, mengalami luka tembak di perut bagian kiri, Prada Abraham mengalami luka tembak di bagian bahu kanan dan kiri serta pangkal paha, lalu Prada Odeng alami luka rekoset di paha sebelah kanan. (LP2/Red)